Cerita Sex Kenikmatan Yangku Dapat Dari Seorang Janda Cantik

Cerita Sex Kenikmatan Yangku Dapat Dari Seorang Janda Cantik

Cerita Sex Kenikmatan Yangku Dapat Dari Seorang Janda Cantik

Cerita Sex - Sebenarnya aku seorang pria yang begitu pemilih di dalam mencari pasangan karena aku tidak ingin jika harus berhubungan dengan seorang wanita yang hanya melihatku dari segi ekonomi. Namaku Fadlan seorang pengusaha yang bisa di katakan sukses, namun hingga saat ini aku belum memiliki seorang pasangan yang bisa aku ajak untuk serius setelah beberpa bulan lalu putus dengan kekasihku.

Karena usiaku sudah menginjak 32 tahun untuk urusan cerita dewasa jangan ditanya lagi, karena meskipun tidak sering tapi aku sudah pernah melakukannya. Sekarangpun sudah banyak wanita yang berusaha mendekat bahkan mencari perhatian padaku, tapi entah mengapa aku masih belum tersentuh dengan semua perhatian yang mereka berikan padaku, mungkin belum ketemu yang klop kurasa.

Hingga pada suatu hari aku sedang makan di sebuah cafe sendirian, disana aku melihat seorang wanita yang begitu memikat bagiku. Dengan sedikit basa basi akhirnya akupun mengenalnya dia bernama Santi, dan dari sana kami menjadi lebih akrab dan mengenal lebih dekat lagi. Dia berasal dari kota yang sama denganku dan sering kali aku mengajaknya keluar.

Rupanya santi juga seorang pekerja kantoran, dan karena itu juga kami hanya bisa jalan ketika jam makan siang. Atau hari weekend saja meskiun tidak pernah terucap kata atu komitmen dariku namun hubungan kami sangat dekat sampai akhirnya kamipun melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa, aku mengakui kalau Santi begitu menggodaku untuk melakukan hal itu.

Awalnya kami pergi kesebuah tempat wisata namun sepulangnya dari sana aku mengajak Santi untuk mampir ke rumahku. Di sanalah kami dengan leluasa melakukan hubungn intim layaknya dalam cerita dewasa. Bermula ketika Santi meminta untuk membersihkan diri dan diapun pergi ke kamar mandi, karena aku memang tinggal sendirian di rumah ini, akhirnya hal itupun terjadi.

Setelah masuk dalam kamar mandi sebenarnya aku langsung memasang cara untuk dapat mencuri perhatianya dengan cara membuatkannya minuman. Namun setelah minuman itu berhasil aku buat tetap saja Santi belum keluar juga, akhirnya akupun mencoba berganti baju di dalam kamar yang sama. Namun sebelum aku memakai baju yang aku ambil dari dalam lemari.

Aku terperanjat melihat Santi keluar hanya dengan memakai handuk di tubuhnya, bagai ada magnet yang berada di antara kami. Tubuh kamipun semakin mendekat dan dengan cepat aku daratkan bibirku pada bibir seksi Santi, dan tanpa menunggu lagi kamipun saling melumat “Eeeeuummmppphh… aaaaggghhh… aaagggghhh…. aaaaaggghh.. eeeuuummmuuaaacchh… “Desah Santi.

Akupun segera memasang kuda-kuda melepas pakaianku sedangkan tubuh  Santi sudah telanjang bulat hanya dengan sekali tarik handuk yang menempel padanya. Dengan cepatnya tubuh kami berdua sudah berada di atas tempat tidur, akupun melumat habis bibir Santi sedangkan dia tidak tinggal diam dengan lembut tangannya mengelus kontolku yang mulai menggeliat.

Bagai dalam cerita dewasa akupun ikut mendesah mengikuti setiap sentuhan yang di lakukan Santi padaku “Ooouuugggghh…. aaaagggghhh… aaaaggggghhh….aaaggghhh… sa.. yang… aaaggghh..” Tangankupun terus memberikan sentuhan pada bagian tubuh Santi dan membuat dia semakin bergairah saja melumat bibir serta bermain dengan kontolku.

Setelah lama juga kami melakukan oral sex akhirnya akupun merangkak naik ke atas tubuhnya, aku tancapkan kontolku dalam lubang memeknya. Dan seperti adegan dalam cerita dewasa akupun bergerak maju mundur di atas tubuh Santi yang turut serta mengimbangi gerakanku dengan menggoyang pantatnya dari bawah tubuhku, dan akupun menikmati permainan juga.

Tanpa merasa lelah sedikitpun aku terus menggoyangnya hingga deru nafas kami sama-sama tersengal “UUuuuggghh… aaaaggggghhh… uuuggghhh…aaaaaaggggghh…te..rus… sa.. yang…aaaggggghh..” Dapat aku rasakan tubuh Santi sudah terasa hangat dan basah oleh keringat, namun aku tetap bergerak dengan lihainya dan dengan nafsu yang sudah ingin segera melepaskan puncak kenikmatannya.

Tubuh Santi mulai menggelinjang ke kanan dan ke kiri sampai akhirnya akupun mendaratkan bibirku kembali untuk menciumnya. Dan dengan mesra Santi juga membalas lumatan bibirku. Sampai akhirnya “Oooouugghhh…. ooouuggh.. aaaaaaggggggh.. aaaa….ku.. nggaaaaak.. tahannn… aaaggghh..” Saat itulah aku menumpahkan spermaku dalam memek Santi yang menanti hal ini dari tadi.

Dia peluk tubuhku yang sudah tidak lagi bertenaga, dan dia juhamkan berkali-kali kecupan padaku. Akupun senang bukan main Santi melakukan hal itu padaku, karena setelah sekian lama baru kali ini aku melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa lagi, Meskipun akhirnya aku tahu kalau Santi ternyata bukan lagi seorang gadis namun dia seorang single parent yang mengasuh anaknya hasil dari suaminya dahulu.
Share:

Cerita Sex Memek Mbak Ayu Yang Mengambil Perjakaku

Cerita Sex Memek Mbak Ayu Yang Mengambil Perjakaku


Cerita Sex -  Aku biasa memanggilnya mbak Ayu karena dia berasal dari tanah Jawa asli, nama serta wajahnya memang tidak jauh berbeda. Mbak Ayu sudah bekerja disini kurang lebih selama dua tahun lamanya, aku masih ingat kala itu aku masih kelas tiga SMA menempuh ujian semester akhir. Saat mama pertama kali mengenalkannya aku sudah terperanjat karena baru kali ini mama membawa pembantu yang cantik dan masih muda pula.

Namaku Faris saat ini aku seorang pelajar di salah satu kampus yang ternama di kota ini. Sebagai mahasiswa sudah biasa aku berkumpul dengan teman yang sering nongkrong di tempat tongkrongan, salah satunya cafe yang biasa aku datangi. Obrolan kami tidak pernah jauh dari obrolan seputar maslah pasangan ataupun yang lebih pribadi lagi yakni pengalaman melakukan mesum seperti dalam cerita dewasa.

Seperti yang lain akupun sama saat ini aku menjalin hubungan dengan teman satu kampusku Tania namanya. Namun kami hanya sekedar berciuman layaknya berpacaran biasa, dan tidak pernah melakukan adegan layaknya dalam cerita dewasa, meskipun sudah banyak dari teman-temanku yang melakukan hal itu. Tapi aku mencoba untuk menghindarinya apalagi Tania sepertinya juga menjaga agar hal itu tidak terjadi.

Namun siapa sangka kalau aku dapat menghidari cerita dewasa itu dengan pacarku, tapi akhirnya akupun melakukan hal itu. Tidak pernah aku duga sebelumnya kalau keperjakaanku akan hilang bersama dengan orang yang tidak aku duga sebelumnya, ya aku melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa bersama mbak Ayu pembantu rumah tanggaku sendiri.

Akupun tidak menyalahkan ataupun menyesali perbuatanku padanya, karena hal itu terjadi atas kemaunku juga. Kalau saja aku dapat menolak hal itu tidak mungkin terjadi, hampir setiap hari aku memang sering mencuri pandang pada mbak Ayu yang semakin hari aku rasa dia semakin cantik saja, dengan kulit kuning langsatnya serta tubuhnya yang seksi membuatku ingin lama-lama memandangnya.

Meskipun dia hanya seorang asisten rumah tangga namun tidak terlihat karena dia selalu berpenampilan layaknya anak majikan menurutku. Bahkan ketika aku mengantar mbak Ayu untuk belanja keperluan rumah di salah satu supermarket, biasanya banyak yang bilang kalau kami pasangan. Aku hanya tersenyum jika ada yang bilang hal itu sedang mbak Ayu tersenyum malu.

Hari itu rumah sedang sepi karena kedua orang tuaku memang sedang pergi ke luar kota, dan siang itu Tania datang ke rumah sendirian. Kamipun mengobrol di dalam kamar berduaan, dan seperti bisa di tebak kamipun saling melumat bibir kami dengan mesranya, tapi ketika tanganku mulai melepas kancing kemejanya tiba-tiba mbak Ayu datang dengan membawa sebuah minuman.

Sontak saja kami saling berjauhan dan mengobrol seperti biasanya kembali. Apalagi aku lihat mbak Ayu membersihkan ruangan di depan kamarku, hingga akhirnya Taniapun pulang karena hari telah sore, makan malam sudah mbak Ayu hidangkan di meja makan. Saat itu juga aku menyantapnya ketika dia memanggilku untuk segera turun, waktu aku sedang makan itulah aku terperanjat melihat mbak Ayu keluar dari dalam kamarnya.

Dengan menngunakan pakaian malam tipis dan terlihat lekuk tubuh seksinya, dia merapikan serta membawa piring kotor yang ada di depanku. Aku terdiam namun dapat aku cium bau parfumnya menyengat dalam hidungku, tanpa terasa kontolkupun ikut menegang di dalam celanaku, sewaktu mbak Ayu kemabli mengambil sisa makanan yang ada di meja diapun sepertinya sengaja menyentuh lenganku sedikit.

Saat itulah aku menarik tangannya hingga dia jatuh dalam pangkuanku dan dengan cepat aku lumat bibirnya. Bukannya menolak ataupun berusaha menghindar dia malah melingkarkan tanganya pada leherku serta membalas lumatanku “OOOOooouuuugghh…ooouuuhhhggggg….ooouuuggghh…aaaggghhh… mas… Fa… ris… aaaaggghhh..” Desah mbak Ayu kala itu.

Tiba-tiba dia bergerak turun dari dekapanku lalu menunduk dan melekatkan kepalanya untuk mendekat pada kontolku. Dengan cepat dia buka celanaku lalu dia mainkan kontolku dengan mulutnya “Aaaggggghh… mbak… aaaaggggghh… jangaaaaaannnnn… aaaagggggghh… ” Hal ini baru pertama kali aku lakukan dan begitu nikmat rasanya dalam jiwaku.

Dengan lihainya mulut mbak Ayu menghisap kontolku “OOOuuuggggghhh… oooouuggghhh… aaaaggggggghhhhh… aaaaggggghhh…” Rupanya dia begitu fasih dan aku yakin hal ini bukan pertama kalinya dia melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa ini. Kemudian aku lihat dia kembali berdiri lalu menarik tanganku dan akupun di suruhnya untuk rebahan di atas sofa ruang tengah.

Dengan perlahan mbak Ayu menindih tubuhku lalu dia masukkan kontolku dalam memeknya tanpa bantuan apapun. Dan saat itu juga aku rasakan hangat dalam kontolku, kembali aku mengerang bahkan kali ini lebih keras di saat mbak Ayu bergerak maju mundur dari atas tubuhku “Oooouugggghh… ooouuuugghh.. aaagggggghh… aaaaagggghhh… aaaaagggh… aaagagagagaga…” Tanganku memegang tubuh mbak Ayu dengan eratnya.

Merasa aku tidak dapat menahn lebih lama permainan sex kali ini diapun menggoyang pantatnya lebih cepat”Ooouuggggghhhh….oooooouuuuggggghhh….aaagggghh…aaaaggghh” Dan aku merasa kalau dari dalam kontolku seakan akan menyemburkan sesuatu dan aaaaggghhhh benar saja aku menumpahkan sesuatu yang hangat dan begitu kental dari dalam kontolku.

Mbak Ayu tersenyum sambil terus melambatkan goyangannya diapun berkata “Kamu puas sayaaang… aaaagghhh..” Aku memeluk tubuhnya dengan begitu erat, saat ini aku tidak rela jika harus melepas pelukan ini. Sepertinya mbak Ayu mengerti diapun membalas pelukanku dengan hangatnya dan berklai-kali pula dia mencium wajahku membuatku senang dengan cerita dewasa ini.
Share:

Cerita Sex Ngentot Dengan Kak Indah Tubuh Bulus Dan Seksi

Cerita Sex Ngentot Dengan Kak Indah Tubuh Bulus Dan Seksi


Cerita Sex - Itu adalah bantuan saya melihat pagar Kosku setelah terjebak dalam kemacetan lalu lintas di kampus, Aku melirik jam tanganku yang menunjukkan di 21:05 yang berarti saya telah menghabiskan waktu satu jam terjebak dalam lalu lintas Jakarta mengalir yang begitu mengerikan.

Setelah parkir mobil saya, saya bergegas ke kamarku dan kemudian segera melemparkan penatku tubuh ke tempat tidur tanpa kesempatan lagi untuk menutup pintu kamar tidur.

Baru saja mata tertutup, tiba-tiba aku dikejutkan oleh ketukan di pintu kamarku yang disertai dengan teriakan keras dari suara yang sudah sangat akrab.

“Ko, Anda baru saja pulang juga?” Guntur suara Devi memaksa mata saya untuk melihat asal suara itu.

“Ya, apa yang Memangnya salah berteriak?” Aku menjawab marah sambil mengusap mata saya.

“Saya ingin memberitahu kenalin sepupu saya yang baru tiba dari Bandung” katanya, tangan kirinya menarik tangan seorang gadis ke kamarku.

Aku melihat gadis yang disebut sepupunya Devi, tersenyum Aku mengulurkan tangan kanan saya di “Hai, nama saya Rio” nya

“bunga” katanya sederhana, tersenyum padaku.

Sementara mereka senyum manis saat itu, mataku menemukan sosok setinggi sekitar 167 cm, walaupun dengan perawakan agak gemuk tapi kulit putih bersih yang tampaknya untuk menutupi bagian tersebut.

“Rio adalah teman baik saya sering saya ceritain ke kamu” disalurkan Devi ke bunga.

“Oh ..”

“Nah, sekarang kalian berdua sudah tahu nama masing-masing, jika Anda akan menemukan waktu untuk memanggil satu sama lain, saya ingin mandi dulu dengan baik, Daag ..” Devi berkata sambil berjalan keluar dari ruangan.

Aku merespon dengan kata-kata Devi baru saja kembali tersenyum ke bunga.

“Indah juga merupakan sepupu dari Devi ini” pikirku.

“bunga ke Jakarta untuk liburan yah?” Saya bertanya kepadanya.

“Ya, karena aku bosan di Bandung hanya” katanya.

“Loh, apa yang Anda tidak belajar?”

“Tidak, setelah sekolah tinggi saya hanya membantu-bantu Papa menulis, kuliah malas pula.”

“Rencananya berapa lama di Jakarta?”

“Yah .. sekitar 2 minggu deh”

“Rio ke kamarku Devi pertama dengan baik, mandi terlalu”

“Baik”

Tersenyum lagi dia berjalan keluar dari ruangan. Aku melihat kembali bunga yang berjalan perlahan menuju ruang Devi. Aku menatap bra hitamnya yang terlihat jelas dari balik kemeja putih ketat yang membaluti tempat bertenggernya bongsor bahwa sementara membayangkan yang juga payudara montok.

Setelah menutup pintu kamarku, aku merebahkan tubuhku kembali ke tempat tidur dan hanya langsung aku tertidur.

“Ko, bangun dong”

Saya membuka mata saya dan mendapatkan Devi yang sedang duduk di tepi tempat tidur sambil menggoyangkan lutut saya.

“Ada apa?” Aku bertanya dengan nada marah setelah kedua kalinya dibangunkan.

“Bagaimana marah pula, karena aku baik aku bangunin. Liat sudah pada apa yang mereka belom mandi!”

Aku melirik jam dinding saya sejenak.

“Pada 11, weve mengapa jika saya memiliki mandi?”

“Kan Anda ingin ngetikin tugas janji saya kemarin”

“Oh Devi.. bisa besok ..”

“Aku tidak bisa, kumpulnya tepat besok pagi”

Aku melompat dan mengambil peralatan mandi saya terlepas dari ocehan yang terus keluar dari mulut Devi.

“Baik, aku mandi dulu, Anda mengaktifkan tuh komputer!”

Tulisan di layar komputer tampak kabur di mataku.

“Gila, sudah pada 1, tugas belum selesai betul” gumamku dalam hati.

“.. Tok Tok Tok .. ..” terdengar diketok pintu dari luar.

“Silahkan masuk!” Aku berteriak tanpa menoleh ke arah sumber suara.

Suara pintu yang dibuka dan kemudian ditutup lagi dengan keras bahwa itu membuat saya akhirnya berbalik juga. Saya menemukan terkejut ketika ternyata bahwa entri bunga.

“Eh maaf, tutupnya terlalu keras” dengan senyum malu-malu dia membuka percakapan.

“Loh, kenapa tidak tidur?” Aku menatapnya lagi dengan heran.

“Ya ya, tidak tahu mengapa tidak bisa tidur”

“Devi mana?” Aku bertanya lagi.

“Dari awal sudah tidur tetap”

“Saya mendengar dari dia Elo lagi buatin tugasnya dengan baik?”

“Ya ya, tapi tidak selesai, lebih neraka kecil”

“Benar-benar ngetikin neraka?” Dia meminta dia untuk saya dan berdiri tepat di samping kursi saya.

Aku tidak menjawab karena saya menyadari mulutnya dekat dengan wajahku dan posisi saya yang membuat kepala saya duduk di kursi tepat di sebelah dadanya.

dengan menoleh sedikit ke kiri, aku bisa melihat bahwa lengannya lancar karena ia hanya mengenakan model baju tidur tanpa lengan. Saat ia mengangkat tangannya untuk merapikan rambutnya, aku bisa melihat terlalu sedikit dari BHnya berwarna krem ​​yang sekarang muda.

“Sialan .. Anda sangat harum, memakai parfum Apa ini?”

“Tidak ada parfum, lotion saya waktu”

“Lotion bercinta, membuat ya terangsang” candaku.

“Body Shop White Musk, benar-benar membuat terangsang sih?” Dia bertanya dengan senyum kecil.

“Ya ya nyata, terangsang saya ya sudah”

“Benar-benar? Berarti sekarang sudah terangsang dong”

Saya juga agak terkejut dengan pertanyaan itu.

“Jangan bilang dia lagi memikat saya ya ..” Saya berpikir sendiri.

“Hanya apa yang Anda tidak takut jika aku berpaling yang sama kepada Anda?” Aku bertanya iseng.

“Tidak, apa yang Anda harapkan jika terangsang sama saya juga berani melakukan?”

“Aku menciummu ntar” aku memberanikan diri.

Tanpa pikir dia melangkah dari kiri ke arah depan saya jadi itu di tengah-tengah kursi tempat aku duduk dengan meja komputer saya.

“Benar-benar berani menciumku?” Tanyanya dengan senyum nakal di bibirnya yang mungil.

“Wah kesempatan nih” pikirku lagi.

Aku bangkit dari dudukku, mendorong kursi saya kembali sedikit jadi sekarang aku berdiri tepat di depannya.

Sementara wajah saya lebih dekat ke wajahnya aku bertanya “Bener ya jangan marah jika saya mencium bau?”

Dia hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan saya.

Tanpa pikiran lain saya langsung mencium lembut bibir. bunga menutup matanya ketika dia menerima ciuman. Aku memainkan ujung lidah saya ke mulutnya perlahan untuk menemukan lidahnya yang segera menarik bersama-sama dan bermain dengan satu sama lain ketika mereka bertemu. Eureka sentuhan erotis yang membuat saya bahkan lebih bersemangat dan segera mandi bibir lembut dengan lidah saya.

Sambil terus menjajah bibir perlahan membimbing saya bunga tidur. indotogel dengan mata masih tertutup dia pikir ketika saya berbaring di tempat tidur. erangan halus Didesahkan yang membuatnya lebih bersemangat dan segera pindah lidahku ke leher dan turun ke daerah dada.

Setelah menanggalkan pakaian, tangan yang kususupkan sibuk melihat ke belakang untuk menghubungkan bra dan segera aku melepas segera setelah saya menemukan.

hanya dengan satu tarikan terlepaslah menutupi dadanya dan dua bukit putih mulus dengan puting merah muda yang segera diposting kecil yang indah di depan saya. Aku meremas susu perlahan dua mulut besar tapi sayg tidak begitu kenyal yang tampak sedikit lembek.

puting kecil yang tak luput serangan lidahku. Setiap saya menjilat puting kecil, bunga mendesah pelan dan itu membuat saya lebih terangsang saja.

Entah bagaimana kata ayam yang sudah dibentuk tapi terjepit antara celana dan selangkangan.

Putingnya kecil yang agak merepotkan bagi saya sebagai payudara mengisap secara bergantian dari kiri ke dada kanan, tidak mendesah dan gerakan tubuhnya yang menyarankan ia juga terangsang saya tidak bisa menahan segera pergi ke lemak perut sedikit.

Tapi ketika aku hendak melepas celananya, tiba-tiba ia memegang tangan saya.

“Apakah Doni!”

“Mengapa?”

“Jangan terlalu jauh ..”

“Nah, waktu untuk berhenti setengah jalan, menanggung ya ..”

“Intinya mungkin ada” setengah berteriak bunga bangkit dan duduk di tempat tidur.

Saya melihat dua susu tergantung dengan anggun di depan saya.

“Miskin ama ya, sudah berdiri dari tadi, mengatakan periode bobo lagi?” Aku bertanya, menunjuk ke arah mulut ayam bengkak menonjol dari balik celana pendek.

Tanpa saya pikir lagi, tiba-tiba celana bunga meloroti ditambah semua pakaian saya.

Aku terdiam ketika dia melakukannya, saya pikir mungkin dia berubah pikiran.

Tapi ternyata ia kemudian menggenggam penisku dan perlahan mengocok dengan penisku naik dan turun dengan irama yang teratur.

Aku menyandarkan diri terhadap dinding ruangan dan masih dengan posisi jongkok di depanku bunga tersenyum sambil terus menggoyang penisku tapi lebih cepat dan lebih cepat.

Nafasku memburu kencang dan saya berdegub jantung semakin tidak menentu membuat, meskipun saya sangat sering masturbasi, tapi pengalaman terguncang oleh seorang gadis adalah yg pertama bagi saya, belum lagi pandangan dari dua susu gemuk yang ikut bergoyg bagi pemilik gerakan yang menocok ayam bergantian dengan tangan kiri dan kanan,

“DESS.. keluar ya ..” kataku pelan, menutup matanya meresapi kesenangan ini.

“Tunggu sebentar, tunggu Ko ..” katanya, melepaskan kocokannya.

“Loh kok dirilis?” Aku bertanya heran.

Tanpa menjawab pertanyaan, bunga dada lebih dekat ke arah penisku dan tanpa kesempatan aku menebak maksudnya, dia menjepit penisku dengan susu dua besar itu. sensasi luar biasa saya dapatkan dari mulut penisku dijepit oleh dua gunung kembar yang membuat saya terkesiap terengah-engah. Sebelum aku bisa bertindak apa-apa, yang ia kembali mengocok-penisku terjepit di antara dua susu yang sekarang ditahan dengan menggunakan kedua tangan.

Kali ini seluruh tendon dan sendi seluruh saya juga merasa bahwa kesenangan yang lebih besar daripada kocokan dengan tangan sebelumnya.

“Ini baik bukan Ko?” Dia bertanya lembut padaku dan menatap mataku.

“Gila .. mengerikan Sayg terus mengguncang bahwa ketat .. ..”

Aku pindah tanganku yang masih merokok pahanya menuju balasan halus. Setiap sekarang dan kemudian berbalik ke belakang untuk merasa bahwa keledai lembut.

“Ahh .. ohh ..” desahnya pelan, kembali menutup matanya.

Kocok dan susu penjepit bahwa sulit mendapatkan saya mengigau.

“DESS.. aku keluar ..”

Aku bisa berdiri lagi semprot lahar panas saya yang kental segera menyembur keluar dan membasahi leher dan bagian dari wilayah dadanya. Seluruh tubuhku lemas segera dan hanya bisa bersandar di dinding ruangan.

Aku melihat nanar ke mulut bunga saat itu bangkit dan mencari tisu untuk membersihkan sperma saya. Ketika menemukan apa yang dicari, sambil tersenyum lagi dia bertanya

“Kau tidak senang”

Aku mengangguk, tersenyum kembali.

“Jangan bilang siapa-siapa, baik, apalagi sama Devi ” ia memperingatkan sambil meletakkan bajunya kembali bra lampau dan melemparkannya di suatu tempat.

“Kedengarannya .. kali saya mengatakan-katakanlah, maka Anda tidak ingin lagi ngocokin me”

bunga kembali hanya tersenyum padaku dan setelah menyisir rambut panjang dia menuju pintu.

“Aku membersihkan sumur pertama, setelah itu akan bobo” ujarnya sebelum membuka pintu.

“Terima kasih DESS yah yah .. besok di sini lagi” kataku, menatap pintu yang kemudian ditutup kembali oleh bunga.

Aku memejamkan mata sejenak untuk mengingat kejadian yang baru saja berlalu, mimpi apa aku semalam bisa memiliki keberuntungan seperti ini. Aku menunggu dengan tidak sabar untuk tiba besok, siapa tahu bisa mendapatkan lebih dari ini. Mungkin suatu hari nanti aku bisa merasakan kenikmatan dari bunga surga lubang, yang pasti aku harus ingat untuk menyediakan kondom di kamarku pertama.
Share:

Cerita Sex Ngentot Dengan Mama Kandungku Yang Tidak Tersengaja Sama Sekali

Cerita Sex Ngentot Dengan Mama Kandungku Yang Tidak Tersengaja Sama Sekali

Cerita Sex Ngentot Dengan Mama Kandungku Yang Tidak Tersengaja Sama Sekali

Cerita Sex - Aku hanya bisa memandangi foto orang yang menurut mama adalah ayahku, Disaat aku menyesali segala macam perbuatan terkutukku terhadap mama, orang yang selama 18 tahun telah merawatku seorang diri hingga tumbuh menjadi seperti ini.

Aku terlahir sebagai anak yatim karena tak pernah melihat ayahku kecuali foto yang kusaksikan saat ini. Ayahku tewas karena kecelakaan saat aku dalam kandungan. Dulu ayahku adalah seorang pekerja proyek bangunan irigasi, hingga selalu bekerja berpindahpindah dari satu pelosok ke pelosok lainnya.

Pada suatu saat di daerah pedalaman sumatera barat, ayahku berkenalan dengan seorang gadis yang selanjutnya menjadi ibuku. Memang mama terlalu dini untuk menikah, saat itu ayahku berusia 27 tahun sedangkan mama baru berusia 15 tahun tapi hal itu bukan menjadi penghalang mereka untuk menikah. Saat itulah ayahku memboyong mama ke jakarta.

Namun naas tak dapat dihindari, 3 bulan kemudian ayahku tewas dalam kecelakaan lalu linrtas. Dari saat itu mama mengasuhku seorang diri dengan membuka toko kelontong kecil dari uang sisa warisan ayahku hingga berkembang seperti saat ini.

Cerita Sex Fantasi Seks Mama Kandungku

Kejadiannya bermula ketika ujian sekolah selesai, waktu itu pukul sembilan pagi. Aku langsung saja meluncur pulang karena memang aku mesti pulang. Sesampainya di rumah aku melihat mama sedang memasak makanan, hal itu biasa dan memang seperti biasanya, yang luar biasa adalah saat itu mama hanya menggunakan daster yang sangat pendek, hanya setengah paha.

Ma.. itu baju siapa? tanyaku heran.

Aku dapat melihat walaupun diusianya yang akan menginjak 34 tahun tapi mama masih memiliki tubuh yang sintal, terlihat dari balik daster itu masih menampakkan tonjolan di pantat dan dadanya. Aku pun larut membantu mama menyiapkan bahan masakan, tapi kembali aku terpaku disaat duduk berhadapan mengiris sayuran, mataku menangkap warna putih celana dalam mama, sebenarnya mama duduk dalam posisi yang biasa, namun ia belum sadar kalau saat itu ia hanya menggunakan daster pendek, aku berusaha mangalihkan pandanganku, tapi selalu saja kembali melirik ke arah itu sampai akhirnya aku tertangkap basah, saat aku melirik disaat itu pula mama melihat ke arahku, kemudian secara perlahan ia merapatkan pahanya.

Kejadian itu membuatku tidak tenang, selalu akumemikirkan apa yang ada di balik warna putih kain penutup tersebut, walau aku selalu mendapatkan ranking di kelasku tapi dalam hal wanita dan isi dalamnya, aku berada di nomor 39 alias nomor absensi terakhir di kelasku. Hal ini menimbulkan ide edan di kepalaku, tanpa sepengetahuan mama, lubang kunci pintu kamar mandi akan menjadi teropongku! Benar saja sekitar pukul 5 sore jadwal mama mandi. Aku pura pura saja membaca koran di ruang tamu manakala mama lewat hanyamelilitkan handuk di tubuhnya.

Willy.. udah mandi belumm? tanyanya sembari berlalu.
Iya ntar.. Mama dulu deh sahutku sambil berpurapura serius membaca koran.

Aku mendengar suara pintu kamar mandi ditutup, secepat kilat aku berlari untuk menngintip. Perlahan mama melepaskan handuk yang melilit di tubuhnya. upsss.. tampaknya tak ada lagi yang menutupi tubuh mama, dadanya tampak membulat indah, dengan bulubulu lembut menghiasi selangkangannya, lalu ia mulai mengguyurkan tubuhnya denghan air. Jduk.. tibatibakepalaku terbentur gagang pintu karena kurang konsentrasi. Aku tak tahu apakah mama merasa curiga atau tidak karena saat itu aku telah lari kembali ke ruang tamu.

Cerita Sex 2016 Fantasi Seks Mama Kandungku

Seminggu telah berlalu dari kejadian tersebut dan kini aku telah mempunyai ide yang lebih edan lagi, Obat tidur! Aku membeli pil atifan, kata temanku itu adalah pil penenang dengan efek samping tidur. Disaat makan siang aku membubuhkan atifan yang telah kutumbuk menjadi tepung ke gelas mama. Ternyata memang benar, tak beberapa lama berselang mama telah pulas di kamarnya. Aku menuju kamar mama sejam kemudian, aku berusaha untuk membangunkannya untuk meyakinkan bahwa ia benarbenar tidur.

Mama ma mama.. tak ada reaksi, aku memegang tangannya untuk lebih yakin lagi, tapi masih juga tak ada reaksi, aku merasa lega.

Namun masalah kemudian timbul, saat itu mama menggunakan celana panjang lantaran tak sempat untuk mengganti dengan daster tidurnya.

Perlahan aku membelai wajahnya, mama memang mempunyai wajah yang sangat cantik, setidaknya itu menurutku. Setelah puas, belaian tanganku mulai turun ke pangkal lehernya yang putih mulus dan jenjang. Ada rasa hangat mulai berdesir di tubuhku, jantungku mulai berpacu tak normal. Sangat pelan aku mulai meraba dada yang masih terbalut oleh bra berwarna krem.

Aku sudah tak sabar ingin melihat yang lebih jauh lagi. Perlahan sekali aku melepaskan kancing celana panjangnya, kemdian menurunkan reitslitingnya lebih perlahan lagi, yang kemudian menampakkan celana dalam warna krem juga. Saat itu aku merasa telah berada di dunia lain karena jantungku berdetak begitu kencangnya.

Dari ujung kaki aku menarik celana panjang hitam itu hingga terlepas sama sekali. Tak lupa celana dalam krem itupun kulorotkan juga. Dalam seumur hidup, baru saat itulah kalipertama aku melihat vagina seorang wanita dari jarak yang begitu dekatnya. Kucoba untuk meregangkan kedua pahanya untuk memperhatikan lebih detail isi dari vagina wanita.

Hufhh.. dengan warnan kemerahan sepertinya menantang untuk disentuh, kucoba untuk membelainya kemudian memasukkan jari tengahku ke dalam lubang hangat tersebut, ternyata masih sempit. Sampai disitu aku tak melanjutkan aksiku, kupakaikan kembali pakaiannya seperti semula, akhirnya aku onani sendiri di kamar mandi.

Cerita Mesum Fantasi Seks Mama Kandungku

Setelah kejadian itu aku jadi semakin berani, saat bercanda dengan mama aku sering mencubit pantatnya bahkan kadang aku sudah berani mencium belakang lehernya, tapi aku tak tahu apakah mama masih menganggapnya itu suatu kewajaran atau mama telah sadar bahwa ada kelainan pada diriku tapi berpurapura tidak tahu. Terakhir, aku menyewa sebuah VCD, walaupun bukan filmporno tapi dapat dikatakan film itu setingkat diatas film semi.

Ma.. umur Willy sekarang berapa? tanyaku mencari alasan.
18.. emang kenapa sayang? jawabnya sambil mengerutkan dahi.
Berarti Willy boleh nonton film 17 tahun ke atas, khan? lanjutku kembali.
Bolehh.. Willy khan sudah besar.. sahut mama membuatku merasa dewasa.
Mau khan Mama nonton bareng Willy? pintaku, dan aku merasa senang saat mama menganggukkan kepalanya tanda ia mau menemaniku.

Terlebih saat itu mama memakai daster pendeknya lagi.

Sepuluh menit berlalu setelah film di putar, posisinya masih seperti semula, aku memeluk mama dari belakang karena memang sebelumnya adalah biasa kalau aku memeluk mama saat nonton film.Adegan mulai panas ketika memasuki menit ke 15, tak terasa adik kecilku mulai bangkit dari tidurnya, sialnya lagi badan mama menempel di tubuhku hingga menyulitkan posisi adikku, untungnya mama mengerti, kemudian menarik badan untuk tidak bersandar lagi ke tubuhku.

Kesempatan itu kugunakan untuk memperbaiki posisi adikku. Tak berselang lama kemudian aku memeluk mama lagi, perlahan kutarik tubuhnya untuk bersandar lagi di dadaku. Aku tidak tahu apakah ia merasakan di punggungnya ada benda keras melintang, sementara tanganku masih melingkar manis di perutnya yang ramping.

Adegan film semakin panas, kami hening tak bicara, yang ada hanya suara cegukan air ludah yangditelan paksa keluar dari mulut kami berdua. Aku semakin memeluknya lebih erat lagi, mama masih diam dan terus menyaksikan film, darahku sepertinya berdesir hebat, kuberanikan diri kembali untuk mengecup leher bagian belakangnya, satu dua kali mama masih terpaku diam. Akhirnya kubuka pembicaraan.

Gimana sih rasanya gituan.. tanyaku lirih ketika di layar TV adegan telah menjurus ke hubungan sex.
Nggak tau Wil.. Mama juga sudah lupa.. jawabnya lebih lirih lagi tapi matanya tetap lurus ke layar TV.
Mama nggak pengen gituan lagi? tanyaku terbatabata.

Yang pasti pertanyaanku tidak terjawab karena setelah itu hening kembali, sepertinya mama sangat menikmati film tersebut dan tidak mempedulikan semua pertanyaanku.

Cerita Dewasa Fantasi Seks Mama Kandungku

Pelan sekali aku mulai menggerakgerakan tangan di sekitar perutnya, dasternya begitu tipishingga terasa sekali kalau tanganku sedang mengitari pusarnya. Aku menciumi lagi leher bagian belakang, antara hidup dan mati aku memberanikan diri untuk menaikkan rabaan tanganku hingga pelan namun pasti tanganku sampai di dada yang menurutku tidak begitu besar tapi masih padat dan montok.

Ehem.. mama terbatuk, entah sengaja atau tidak hal itu seperti halilintar bagiku dan menampar pipiku. Tapi sampai saat itu mama masih membiarkan tanganku di dadanya.

Aku memberanikan diri lagi untuk mencium belakang lehernya, nafasku seperti memburu, aku sudah lupa diri, kuciumi semua leher sampai belakang telinganya.

Hhhsstthh.. terdengar suara rintihan mama walau pelan tapi terdengar begitu berarti bagiku. Tanganku mulai meremas dadanya, sedangkan tangan kiriku mulai turun menyingkap daster mininya.
Willy jangan nakal ahh.. mama mulai bicara namun masih juga belum menangkis tanganku. Suaranya begitu pelan dan lembut.

Akupun mulai menurunkan reitliting daster yang ada dipunggung mama, hingga sebatas pinggang.

Willy jangan.. Mama mulai bereaksi namun masih belum menghindar.

Kuciumi punggung indah mama sembari tanganku berusaha untuk melepaskan tali BHnya hingga terlepas sama sekali.

Sayang mau ngapain sih.. ujar mama sambil menyeringai penuh arti.

Aku terus berusaha untuk menelanjangi mama. Aku melorotkan daster mini itu, dengan mengangkati sedikit saja pantatnya untuk meloloskan daster itu, lepaslah daster mini aduhai tersebut. Kini mama hanya menggunakan celana dalam saja, tanganku tak hentihentinya meremas dada mama.

Hhssthh.. Willy.. mama merintih menikmati belaianku.

Di layar TV nampak adegan permainan yangsensasional, mama terus memandangi film itu sambil menikmati remasanku. Aku mulai mengusap celana dalam mama, mama masih diam. Perlahan kugosokkan secara melingkar, sepertinya mama menikmati setiap sensasi yang kuberikan.

Cerita Ngentot Fantasi Seks Mama Kandungku

Perlahan aku mulai membuka celana dalam mama, dan sepertinya mama memberikan jalan untuk itu, dalam sekejap celana dalam itu telah berada disampingku alias mama telah bugil total. Kembali tanganku mengusap vagina yang sudah sangat basahbahkan cenderung becek itu, sangat hangat dan seperti ada denyutannya.

Uhh.. Willy jahat.. kata mama sambil meringis kenikmatan.

Kini aku memberanikan diri untuk mencium bibirnya, tapi sepertinya mama menolak, mama tak mau berhadapan denganku.

Jangan sayang, ini Mama lho bukan orang lain.. kata mama lagi, kesempatan itu kugunakan untuk membuka bajuku sendiri dalam sekejap aku telah bugil juga.

Aku masih berusaha untuk menciumi bibirnya.

Dua menit kemudian baru aku mendapatkan. Aku merebahkan mama di lantai, seluruh bibirnya telah kulumat dan mama membalas dengan sangat garang sepertinya ia sangat haus akan sentuhan setelah sekian lama tak terjamah lakilaki.

Aku menindih mama.

Willy..? ujar mama sambil membeliakkan matanya seolah tak percaya dengan yang digenggam, ketika tangannya memegang adikku yang sangat sangat tegang.
Emang kenapa Ma..? tanyaku diselasela nafasku yang makin memburu.

Mama kembali terdiam, sedangkan aku terus merangsangnya, aku tak mau mama keburu sadar, pikirkukalau basah ya mandi sekalian. Aku berusaha memasukkan penisku ke vaginanya namun selalu meleset dan meleset, sepertinya ukuran penisku terlalu besar untuk ukuran vagina mama. Di samping mamayang selalu menhindari tusukanku.

Ma.. nggak bisa masuk ujarku perlahan.
Jangan ya sayang ya, ini mama lho.. mama mulai melarangku sambil membelai rambutku sepertinya ia mulai tersadar.
Willy tau kok, Mama pengen juga khan? aku berusaha untuk menghindar disalahkan.
Mama nggak munafik, mama akui mama pengen, tapi jangan sama Willy dong.. jawab mama lembut untuk meyakinkanku.
Berarti Mama pengen gituan sama orang ya? tanyaku balik tak terima.

Sejenak mama terdiam membisu, sekilas aku melihat mata mama mulai berkacakaca. Seolah mama tak percaya dengan apa yang baru kuucapkan.

Kemudian berkata, Mama nggak mungkin gituan sama orang lain, mama terlalu sayang sama Willy.. nggak pernah terlintas di kepala mama untuk mencari lakilaki lain.. mama mulai menangis yang membuatku diam sejuta bahasa.

Bahkan mama rela mati untuk Willy. lanjutnya kembali sambil mengusap air mata yang mulai menetes.
Mama nggak tega untuk meninggalkan Willy. kembali mama melanjutkan kesahnya.

Aku merebahkan tubuh di samping mama, kondisi kami berdua masih bugil, sedangkan film di TV telah kumatikan. Kami diam, hening sunyi tanpa ada pembicaraan berarti. Aku berpikir bahwa aku benarbenar anak durhaka, bahkan mama sendiri ingin kutiduri.

Ketika tibatiba mama bersuara pelan, Kenapa sih Willy pengen tidurin mama.. tanya mamaterdengar seperti pertanyaan seorang hakim di pengadilan.

Mama.. cantik. ujarku pelan hampir tak terdengar.
Karena Willy sayang Mama, lanjutku kembali berusaha untuk meyakinkan mama.
Mama juga sayang sama Willy, tapi apa harus seperti ini penyampaiannya. tanya mama lagi lebih mendetail.
Iya emang Willy salah kok.. Willy salah.. Willy salah.. tukasku keras sambil duduk dan memakai celana dalam yang sejak tadi berserakan.
Willy marahh? ujar mama lembut sambil berusaha meraih kepalaku untuk mengelus rambut yang acakacakan.

Tak lama kemudian mama memelukku sambil sesekali terisak, Jangan marah ya.. jangan siksa perasaan mama. kata mama diselasela isak tangisnya.

Maafin Willy Ma, tadi Willy kurang kontrol, sahutku pelan sambil membelai punggung mulusnya.

Willy pengen menyerahkan keperjakaan Willy untuk mama, pengen kalau mama orang pertama yang mengajari tentang semuanya, tapi Willy sadar itu salah.. ujarku memperbaiki kesalahan ketika ciuman hangat jatuh di keningku, kemudian turun dan tanpa sadar mulut kami beradu lagi tapi tidak sekencang yang pertama namun begitu lembut hangat dan mesranya. Giliran mama sekarang yang memelukku erat seolah tak ingin dilepaskannya lagi.

Maafin mama.. ujarnya sambil terus memelukku.
Mama terlalu egois.. lanjutnya sembari menciumi pipiku dengan penuh kasih sayang.
Kalau memang itu yang Willy mau, tanpa meneruskan kalimatnya selanjutnya, mama bangkit kemudian berjalan menuju kamarnya.

Seribu pikiran telah merambah kepalaku, aku bingung harus bagaimana. Tapi akhirnya aku memilih alternatif kedua, ikut masuk ke dalam kamarnya.

Cerita Hot Fantasi Seks Mama Kandungku

Aku terpana saat melihat mama tidur terlentang sambil matanya menatap sayu ke arahku. Bulubulu lembut tampak semerawut di sekitar selangkangannya. Pelan aku mendekatinya, sepertinya gayung bersambut.

Mama ingin jadi orang pertama yang memberikan sayang seluruhnya pada Willy. kata mama sambil berusaha menutupi selangkangannya dengan kedua tangan, nyata sekali kalau mama masih caanggung untuk bugil di depan orang.

Seketika seranganku ke mulutnya dibalas lebih garang lagi. Aku benarbenar tidak tahan, kucoba memasukkan penisku secepat mungkin. Namun selalu meleset.

Abis Willy sihh besar sekali.. sambil tangannya menuntun penisku ke liang tempat aku lahir.

Ditekan.. sayang.. lanjut mama sambil tangannya tetap memegang penisku agar diam.

Aku berusaha untuk menekan, namun terasa seperti ada sesuatu yang menahan. Aku terus berusaha sampai akhirnya,

Slebs.. kepala penisku amblas melewati pintu lubang yang sangat sempit itu.
Ukhh.. mama menjerit tertahan sepertinya mama merasakan sakit.

Aku terus menekan menerobos masuk hingga benarbenar amblas seluruhnya, kepala adikku seperti menyentuh sesuatu yang kenyal di kedalamansana.

Sayang yang pelan dong.. ujar mamaku sambil meringis menahan sakit.

Aku mulai mengocokkan keluar masuk, mama benarbenar menikmati setiap gerakan yang kuberikan.

Uuhh.. mama merintih pelan.

Mama mulai mendekap tubuhku erat. Sedangkan aku terus menurunnaikkan tubuh hingga aku merasakan nikmat luar biasa. Mama mulai maracau tak karuan ketika gerakanku semakin cepat menghantamnya. Suara desahan nafas bercampur dengan suara vagina yang dikocok oleh penisku, begitu kontras.

Nyata sekali kalau vagina mama benarbenar telah basah bahkan mungkin sangat becek hingga mengeluarkan suara yang menurutku aneh, sepertinya ada sesuatu terjadi pada mama, ia semakin mendekapku erat, goyangan pinggulnya semakin liar dan hal itu membuatku seperti akan meledak, keringat telah membanjiri tubuh kami berdua.

Aku semakin akan mendekati puncak ketika tibatiba mama menjerit dan telah sampai pada puncaknya yang sedetik kemudian aku menyusul ke surga dunia tersebut. Aku terkulai lemas. Diam tanpa ada suara sedikitpun. Sejenak kemudian ada suara isak tangis dari mulut mama, rupanya mama tersadar kemudian berlari ke kamar mandi, setelah itu hening.

Keesokan harinya keadaan tetap seperti biasanya, hari itu libur sekolahku aku tetap berada di rumah untuk menemani mama, aku tak tega untuk meninggalkannya seorang diri di rumah.

Saat itu mama sedang mencuci pakaian, mama adalah seorang yang rajin, semua pekerjaan rumah dikerjakan sendiri olehnya, itu yang membuatku terkagumkagum padanya, ia selalu mengerjakan semua tanpa pernah meminta tolong kecuali mamang setelah ia tak mampu.

Tapi saat itu aku berinisiatif untuk membantunya lagi pula 70% yang dicuci mama adalah bajuku sendiri. Tanpa basa basi aku langsung menuju ember untuk mengucek baju baju ringan agar bersih.

Lho mimpi apa semalam kok tumben nyuci.. kata mama sedikit menyindir.
Nggak kok cuma pengen bantu aja. sahutku sambil nyengir tak karuan.

Kami pun larut dalam pekerjaan itu, beberapa menit kemudian tugas harian itu selesai. Baju yang kupakai basah semua begitu juga dengan mama. Akupun mandi lagi, setelah selesai disusul mama. Saat itu kami sedang menonton TV, ketika langit mendung dan menampakkan akan datang hujan, benar saja beberapa menit kemudian gerimis pun jatuh perlahan dari langit, kami pun berlari ke belakang menyelamatkan bajubaju yang hampir kering.

Cerita Sedarah Fantasi Seks Mama Kandungku

Jduaarr.. petir menyambar dengan lantangnya seolah tak ada yang berani melawan.

TV telah mati, otomatis. Aku diam sendiri melamun, sedangkan mama masih asyik dengan majalah Feminanya duduk di ruang tamu, hujan turun dengan lebatnya, aku pun ikut larut duduk di ruang tamu sambil membaca majalah Femina yang banyak terdapat di kolong meja ruang tamu, sesekali aku memperhatikan wajah mama, memang benar kata orang kalau mama seorang wanita yang cantik, tinggi semampai dengan kulit putih mulus, leher jenjang dan dada membulat indah, seandainya sajaorang juga tahu kalau mama mempunyai vagina yang indah dengan warna kemerahan dan terlihat seperti milik gadis belasan tahun maka lengkaplah mama sebagai wanita sempurna.

Cerita sex,cerita mesum,cerita dewasa

Bolak balik aku membuka halaman namun tak ada satupun isi majalah yang menarik minatku untukmembacanya. Majalah itu kuletakkan kembali di bawah meja, aku duduk sendiri lagi, kembali kuperhatikkan mama, aku teringat semalam bagaimana mama bagai kuda binal memacu mengejar kenikmatan. Tak terasa penisku membengkak. Sepertinya mama tahu kalau sedang diperhatikan.

Willy ngapain juga ngeliatin mama seperti itu.. tanyanya sambil membalik ke halaman berikut.
Nggak kok Ma.. mama cantik sih, jawabku lugu sambil memperbaiki posisi penisku.

Mama tersenyum renyah, ufhh sungguh manis jika mama tersenyum. Kemudian mama meletakkan kembali majalahnya untuk bangkit menuju jendela menyaksikan hujan yang turun dengan lebatnya. Aku melihat dari belakang betapa sexynya tubuh mama, pantatnya menonjol keluar, penisku serasa meledak saja, melihat hal itu. Aku pun beranjak menyaksikan hujan dari belakang mama. Kupeluk tubuh mama, mama memegang tanganku di perutnya. Penisku sengaja kutempel di belakang pantatnya.

Ma.. Willy sayang mama, lirihku pelan.
Mama juga sayang sama Willy. sahut mama sambil mencium keningku, kemudian ia berbalik menghadapku, mama memelukku dengan melingkarkan kedua tangannya di leherku.

Aroma tubuh wanita asli tanpa farfum pun keluar dari tubuh mama terutama kedua ketiaknya, membuatku semakin terangsang. Lama kami saling pandang, mama begitu cantiknya dengan hidung bangir bibir tipis dan mungil. Semakin aku memeluknya erat serasa tak ingin kulepaskan lagi.

Dansa yuk.. ajak mama gembira sambil meregangkan pelukannya.
Boleh tapi tapenya khan di kamar, jawabku bingung.
Ya.. iya dansanya di kamar Willy aja, sahutnya kembali menjelaskan.

Tak berapa lama berselang alunan piano chopin pun beralun sendu, begitu romantisnya kami berdansa layaknya pasangan yang lagi dimabuk asmara. Mama memeluk leherku dengan lembut aku pun tak mau kalah, pinggang mama yang ramping kujadikan sandaran tanganku.

Tak lama kemudian mama merebahkan wajahnya di dadaku, aku merapatkan pelukanku sambil mengelus elus punggungnya, kuciumi rambut mama yang wangi sembari tangan kananku terus menelusuri tubuhnya hingga menuju pantat yang membulat sempurna. Sambil berdansa santai, kuremas pantat indah mama.

Tu khan.. Willy nakal lagi, kata mama protes sambil mencubit belakang leherku.

Aku tak mempedulikan katakatanya, aku terus meremas pantatnya, perlahan kutarik roknya yang sebatas lutut hingga mendapatkan ujungnya. Dari situ aku memasukkan tanganku untuk memegang langsung pantat yang dibalut celana dalam yang aku belum tau warnanya itu.

Willy, jangan lagi ah.. ujar mama masih menandakan dengan suara yang lembut.

Mama tetap bersandar di dadaku, aku terus mendekapnya erat tanpa melepaskannya sedikitpun. Kami terus masih berdansa ketika tanganku telah berhasil masuk ke dalam celana dalam melewati sisi sampingnya. Terasa sekali kulit pantat mama begitu lembutnya. Perlahan kulorotkan celana dalam penghalang itu, mama masih diam ketika celana itu telah lorot sampai setengah paha, dengan bantuan kakiku akhirnya celana yang ternyata berwarna kuning itu merosot sampai telapak kaki mama.

Willy mau telanjangi mama lagi yaa? tanyanya sambil menatapku, kali ini mama mengangkat kepalanya menatapku.

Aku diam tak bisa menjawab, terpaksa wajahku tertunduk malu. Aku tak kuasa memandangi wajah mama. Aku berpikir mungkin mama masih menginginkan kejadian semalam, tapi dugaanku ternyata meleset.

Maafin Willy Maa.. sahutku tertunduk,
Abis Willy pengen seperti tadi malam lagi.. lanjutku polos tanpa ada yang tertahan.
Willy pengen lihat mama telanjang lagi? tanya mama sambil mengelus pipiku.

Aku diam tak bisa menjawab kecuali memandangi kuku kakiku yang mulai panjang.

Atau mungkin Willy pengen tiduri mama lagi yaa? kembali pertanyaan itu bagai petir yang berkecamuk di luar menghantam ubunubunku.

Mama tersenyum, kemudian menjauh dariku hingga posisi kami berhadapan tapi di sisi tembok yang berlawanan. Perlahan sekali mama menarik kaos yang digunakan hingga terlepas sama sekali, kini mama hanya menggunakan bra yang ternyata berwarna kuning juga sepertinya satu paket dengan celana dalam yang tadi berhasil kulorotkan dengan rok sebatas lututnya. Chopin masih sibuk dengan pianonya dalam tapeku.

Saat kemudian kembali bra kuning itu dilepaskan mama hingga menampakkan gundukan kenyal dan montok itu seperti terbebas dari penjara bernama BH. Aku masih terpana dengan kelakuan mama, sepertinya bukan aku saja yang sakit jiwa tapi mama juga sudah tertular dengan penyakit incestku. Dalam hati aku berpikir ternyata rok itu telah mencapai lutut hingga ketika tangan halus mama melepaskannya. Tak ada lagi penghalang yang menutupi tubuh indah mama. Cegukkan air liur terdengar seperti pemaksaan ditelan keluar dari mulutku.

Mama nggak mau mengotori kamar Willy.. sambil mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai mama berlalu menuju kamarnya.

Kembali hal ini meninggalkan sejuta pertanyaan di benakku, tapi seperti kemarin aku selalu memilih alternatif yang kedua, mengikuti ke kamarnya. Kali ini aku tak mau setengahsetengah, seluruh pakaianku kulepas semua, ketika aku berjalan ke kamar mama kondisiku sudah dalam keadaan bugil dengan penis tegang mengacungacung.

Cerita sex,cerita mesum,cerita dewasa

Tak ada yang istimewa, kulihat mama duduk di meja rias menghadap cermin tetap dalam keadaan bugil. Aku mendekati untuk selanjutnya duduk di belakang mama sambil memeluknya. Mama tersenyum penuh arti kemudian berdiri lagi dan meninggalkanku lagi yang duduk terpaku. Ternyata dugaanku benar mama berdiri menuju tempat tidur, terlentang sambil memandangku. Dan aku sudah paham dalam kondisi ini mama sudah dalam keadaan terangsang. Sekarang sudah saatnya aku akan mempraktekkan teori dalam film blue bagaimana cara memuaskan wanita.

Perlahan aku menindihnya, kemudian mulut kami beradu dengan dahsyatnya terdengar bersuara begitu kerasnya, aku menciuminya dengan penuh nafsu. Lalu aku menurunkan ciumanku ke arah leher, mama sedikit melenguh, ketika ciumanku sampai di daerah puting susunya. Kuhisap dan kulum puting yangberwarna kemerahan itu. Kembali ciuman kuturunkan sampai mengelilingi pusar yang kelihatan begitu bersihnya.

Uhh.. mama melenguh keras saat lidahku menyentuh klitorisnya.

Vaginanya begitu basah denganbau khas yang menambah seleraku untuk menjilatinya, kucoba untuk menjilati daerah basah tersebut. Ufssh.. Asin dan terasa seperti sesuatu yang belum pernah kurasakan sebelumnya tapi keadaan itu tak membuatku menghentikan kegiatanku, aku terus menjilatinya bahkan semakin rakus seperti ingin membersihkan vagina orang yang paling kusayangi tersebut.

Mmmhh.. sstt.. mama menjerit tertahan saat kucoba memasukkan jari tengahku ke dalam dirinya, terasa begitu hangat dan lembab.

Kocokan keluar masuk tanganku semakin membuat mama kelojotan tak tentu arah, mama mulai menggerakkan pinggulnya yang tadi hanya diam karena itu aku yakin mama dalam keadaan sangat terangsang. Aku terus menjilati klitorisnya sembari jari tengahku keluar masuk melewati pintu sempit vagina mama.

Semakin liar mama menggerakgerakkan pinggulnya seolah ingin cepat sampai pada orgasmenya. Aku sudah tak tahan, secepat kilat aku menjajarinya, kuciumi mulut tipis mama, kuhisap sepenuh tenaga. Hingga kurasakan penisku digenggam oleh mama dan secara paksa menariknya mendekati lubang kewanitaannya.

Cepat sayang.. tekan, mama memohon padaku untuk segera memasukkan penisku ke arahnya.

Perlahan kutekan sambil menikmati sensasi yang timbul ketika menyaksikan wajah mama meringis menahan sesuatu saat penisku melewati dinding dinding sempit vaginanya secara perlahan.

Bless.. akhirnya penisku terbenam seluruhnya dan tepat mengenai mulut rahim yang kenyal.

Ouhh.. Willy sayang, mama kembali melenguh saat kucoba untuk menarik penisku secara perlahan dan kembali membenamkannya hingga amblas seluruhnya.

Pinggul mama mulai bergoyang lagi mengimbangi tusukanku yang tetap konsisten berirama pelan. Suara decakan vagina yang beradu dengan penis mulai terdengar karena kurasakan mama adalah tipe wanita dengan vagina yang becek, namun di situlah nikmatnya berhubungan seks dengan mama, suara itu seperti menambah semangatku untuk terus memacunya.

Teruskan sayang.. terus.. mama mulai meracau tak karuan, saat hentakanku semakin cepat frekuensinya.

Hal ini membuat suara decakan vaginanya semakin terdengar keras, membuat mama terus menjerit tertahan. Akupun seperti ingin melepaskan sesuatu tapi tetap kutahan, aku ingin mencapai orgasme bersamaan dengan mama. Aku semakin mempercepat gerakanku,

Lagi sedikit sayang.. Mama mulai meringis, menantikan malaikat kenikmatan datang menjemputnya.

Ketika tibatiba,

Ouhhsstt Willy.. mama sepertinya telah bertemu dengan malaikat itu.

Kurasakan vaginanyaberdenyut memijit penisku, aku terus memacu agar malaikat itu jangan pergi meninggalkanku, ketika tak lama berselang,

Cret.. creet.. creet.. penisku menyemburkan lahar panas di dalam vagina mama.

Kami tidur memulihkan tenaga, sesaat kemudian mama bangkit ke kamar mandi untuk membersihkan vaginanya, dan kali ini tanpa air mata penyesalan. Begitu balik, langsung memelukku. Kami pun tidur sambil berpelukkan mesra.

Cerita sex,cerita mesum,cerita dewasa

Aku masih terpaku menyaksikan foto ayah, aku benarbenar merasa berdosa terhadapnya, aku merasa tak mampu menjaga mama dengan baik, atau mungkin mama yang tidak berhasil mendidikku menjadi anak yang baik. Saat ini mama sedang menjaga toko milik kami, walaupun sudah ada karayawan, mama selalu menyempatkan diri diakhir hari untik mengecek secara langsung laba yang di peroleh.

Tibatiba aku dikejutkan oleh suara bel menandakan kalau di luar ada tamu, cepat aku membukakan pintu. Ternyata seorang wanita paruh baya telah berdiri di depanku dengan anggunnya, kelihatan sekali kalau dia seorang wanita kantoran yang selalu sibuk dengan urusan, sepertinya dia seumuran dengan mama.

Kami dari asuransi xx(edited), dan telah melakukan janji dengan ibu Ernie sapa wanita itu dengan ramah.
Oh iya.. silakan masuk Bu. aku mempersilakan wanita itu untuk duduk, tak lama kemudian aku melaju dengan sepeda motorku menjemput mama di toko yang jaraknya cuma seratus meter dari rumah.
Ehh.. ibu maafkan saya Bu saya lupa kalau ada janji dengan ibu hari ini, kata mama dari luar ruangan begitu sampai sembari cepat duduk di kursi.
Ah nggak apaapa kok Bu, sahut wanita itu tersenyum ramah.

Kemudian mereka bicara panjang sekali kali diselingi tawa renyah keluar dari mulut mereka berdua.

Menurutku itu adalah kelebihan seorang pegawai asuransi untuk selalu familiar terhadap kliennya. Sejam kemudian setelah mereka berbicara panjang akhirnya wanita itu pamit pulang, mama menutup pintu ketika aku mengambil formulir asuransi di meja.

Aku melihat isi formulir itu ternyata ada dua. Ternyata mama akan mengasuransikan pendidikanku sebesar $4000 yang akan diangsur secara triwulan, lembar lainnya akan mengasuransikan toko kami tanpa ada nominalnya. Akupun memeluk mama kuucapkan terima kasih padanya, mama hanya tersenyum sambil mengatakan kalau itu memang sudah menjadi kewajibannya.

Cerita sex,cerita mesum,cerita dewasa

Keesokan harinya wanita itu datang lagi, kali ini mama sendiri yang membukakannya pintu. Kembali suara tawa riang renyah terdengar dari mulut mereka berdua, aku pun merasa happy melihat mama telah mempunyai teman baru yang baik, kukatakan baik karena saat itu di belakang aku sedang menyantap black forest bingkisannya. Karena selama ini mama terlalu sibuk dengan urusannya mengurus toko hingga jarang mempunyai teman seperti wanita itu. Mereka pun kelihatan akrabsekali.

2 jam mereka bicara ketika wanita itu pamit pulang Mama menceritakan padaku kalau wanita itu bernama Ni Wxx Ayu Wxx(edited), orang Bali namun terlahir dan besar di Jakarta, juga tentang profesinya selain pegawai kantor asuransi juga instruktur fitness pada suatu fitness center, tak ketinggalan statusnya yang janda tanpa anak. Ooo.. batinku mengatakan pantas saja mereka akrab rupanya sama sama janda.

Keesokan harinya wanita itu datang lagi namun kali ini sedikit lebih pagi, saat itu jam menunjukkan pukul delapan. Aku membukakannya pintu.

Hai Willy, sapanya masih ramah seperti kemarin.
Tante Ayu.. jawabku ringan sembari mempersilakan Tante Ayu masuk.

Mama keluar dari kamar dengan pakaian santainya, celana jeans dengan atasan kaos biasa, walau begitu tak memudarkan kecantikan alaminya. Dengan meminta izin kepadaku mama pun keluar dengan Tante Ayu.

Lama aku menanti mama ketika pukul 11:00 terdengar suara klakson mobil, mama turun dari mobil ketika mobil Tante Ayu melaju entah kemana. Aku melihat mama membawa beberapa tas, rupanya ia barudari mall. Tak sabar aku ingin melihat apa yang ada di dalam tas itu. Ketika kulihat beberapa potong pakaian senam.

Mama mau ikut senam ya? tanyaku heran.
Iya.. bolehkan.. jawabnya sambil memandangku.
Enak lho yang ngajarin Tante Ayu langsung.. sambungnya kembali.
Berarti Willy nanti sendiri di rumah dong.. ujarku dengan nada tak terima.
Nggak lah sayang, pokoknya Willy ikut kemana pun mama pergi, ujar mama meyakinkanku.
Dan Tante Ayu bisa mengerti hal itu.. sambungnya kembali membuatku benarbenar merasa tenang.

Cerita sex,cerita mesum,cerita dewasa

Dua hari setelah itu aku mengantarkan mama untuk pertama kalinya ke tempat senam yang dituju, di sana Tante Ayu sudah menunggu dengan pakaian senamnya, oleh Tante Ayu aku dibawa ke ruangan khusus dimana aku bebas melihat ke mana pun namun aku sendiri tak terlihat dari luar. Mama mulai membuka pakaian luarnya, karena sejak dari rumah mama sudah memakai baju senamnya.

Terlihat sekali walaupun Tante Ayu adalah instruktur senam, namun tubuh mama mampu mengimbanginya walaupun mama tak pernah melakukan senam apapun. Kelihatan sekali mama masih canggung dalam gerakangerakan senam ketika wanita wanita lain mengikuti dengan lancar gerakan gerakan yang Tante Ayu perlihatkan.

Akhirnya senam pun selesai dan aku akan keluar dari penjara ini menurut batinku. Begitu aku akan memegang gagang pintu, aku melihat dua pemuda dengan badan kekar masuk, ketika ruangan telah sepi dan meninggalkan mama dan Tante Ayu, sejenak aku menahan hasratku untuk keluar dari ruangan itu.

Salah seorang bahkan menggandeng Tante Ayu, tanpa canggung mereka berpelukan mesra, mamaku masih duduk di pojok saat Tante Ayu mengenalkan para lelaki kekar itu satupersatu. Kemudian Tante Ayu mengajak mama dan para pemuda itu ke ruangan sebelahnya, walaupun agak terhalang tapi aku masih bisa melihat keseluruhan ruangan dengan menaiki kursi.

Tante Ayu kembali bercanda dengan pemuda itu sesekali lelaki itu menjawil pantat Tante Ayu.

Bu Ernie ngomong dong, ujar Tante Ayu kepada mama.
Oh iya.. tibatiba mama manjawab tapi masih malumalu.

Tante Ayu terus bermesraan dengan pemuda itu, bahkan saat itu Tante Ayu duduk di pangkuannya. Mama masih terdiam membisu saat seorang lagi mendekati mama.

Hai Mbak.. kok dari tadi diam aja sih, tanya lelaki itu.
Ah nggak kok.. ujar mama merasa risih.
Mungkin Mbak Ernie masih canggung ya? lanjutnya kembali, mama masih diam namun sedikit tersenyum.
Mbak.. di luar aja yuk, khan nggak enak.. mengganggu Mbak Ayu di sini.. sepertinya lakilaki itu pintar memanfaatkan suasana.

Cerita sex,cerita mesum,cerita dewasa

Berkata demikian kemudian lakilaki itu menggandeng mama untuk kembali berada di ruangan senam, dan mama hanya nurut saja saat itu.

Mama duduk berdampingan dengan pemuda itu, sementara Tante Ayu terdengar mulai mendesah, saat itu kalau kulihat pakaian senamnya telah merosot sampai perutnya. Mama hanya menggigit bibir mendengar desahan nafas Tante Ayu.

Mbak ernie kelihatannya lembut sekali.. pemuda itu mulai merayu mama.
Ah kamu bisa aja.. sahut mama mulai melayani pembicaraannya.
Pasti banyak lakilaki naksir sama Mbak. lanjut pemuda itu sambil melingkarkan tangan kirinya di pinggang mama.

Mama masih diam tidak berusaha untuk menghindar. Kembali terdengar suara lenguhan Tante Ayu yang begitu kerasnya, karena saat itu Tante Ayu telah telanjang total begitu juga dengan pemuda itu, nampak bulubulu yang sangat lebat menghiasi selangkangan Tante Ayu.

Tibatiba mama berdiri..

Maaf Mas, aku akui aku sedang bernafsu, tapi tidak sama kamu.. mama mulai membentak saat tangan pemuda itu menyentuh buah dada mama.

Merasa terhina pemuda itu pergi entah kemana. Tak lama kemudian aku pun keluar dari ruangan itu, belum selesai aku menutup pintunya mama menghampiriku dan mendorongku masuk kembali. Mama menutup pintu itu kemudian memburuku. Habis sudah mulutku diciumi. Pakaianku dibuka dengan paksa, sekejap saja aku dalam keadaan bugil. Mama mengelus penisku yang sudah menjulang tinggi. Berusaha untuk memasukkannya ke dalam mulutnya yang kurasa begitu tipis dan mungilnya, walau begitu akhirnya masuk juga walau serasa dipaksakan.

Tak lama kemudian mama membuka pakaian senamnya sendiri, bau keringat mama menambah daya tariknya. Aku memeluknya dari belakang, meremas buah dada yang kenyal nikmat. Mama sayang kamu Wil.. ujarnya lirih sambil meremas penisku. Aku tak berkata apapun selain menyuruhnya untuk nungging. Mama mau saja saat kutusuk vaginanya dari belakang. Aku mulai melakukan gerakan maju mundur. Vagina mama serasa lebih sempit karena faktor gaya nungging tersebut. Tak lama kemudian mama menyuruhku mencabut penisku.

Mama nggak bisa menikmati.. katanya berkeluh padaku.

Cerita sex,cerita mesum,cerita dewasa

Akupun disuruhnya duduk di kursi ketika mama mulai mengangkangiku berhadapan dan memasukkan penisku secara perlahan ke dalam dirinya. Aku cukup senang dengan gaya itu mama duduk di pangkuanku dan buah dadanya tepat berada di mulutku. Rakus aku menjilati dada yang menjulang menantang itu, saat mama mulai melakukan aksinya menurun naikkan tubuh indahnya di hadapanku.

Ouh.. Mama.. tak sadar aku bicara demikian, mama meringis namun terus menutup mulutnya rapat rapat.

Mama menggerakkan pinggulnya dengan berbagai variasi kadang memutar, maju mundur dan turun naik, semua berirama membuat aku tak tahan. Ketika 5 menit kemudian..

Ma.. Willy mau keluar.. bisikku pelan.
Tahan sayang, tunggu mama lagi sebentar.. ujar mama pelan seperti takut kedengaran, mama terus memutarmutarkan pinggulnya membikin penisku pusing tujuh keliling, ketika tak lama kemudian..

Ukkhh.. sstt.. bersamaan kami mencapai puncak kenikmatan yang kami daki.

Mama menciumiku mesra. Beberapa saat kami saling pagut sebagai tanda kasih sayang diantara kami berdua. Aku merasa mama adalah bidadariku yang tercantik. Setelah itu kami pun keluar dari ruangan itu untuk selanjutnya pulang tanpa pamit kepada Tante Ayu.
Share:

Cerita Sex Pengalaman Ngentot Dengan Janda Kembang Cantik Dan Seksi

Cerita Sex Pengalaman Ngentot Dengan Janda Kembang Cantik Dan Seksi

Cerita Sex Pengalaman Ngentot Dengan Janda Kembang Cantik Dan Seksi

Cerita Sex - Jadi sekalipun telah belasan tahun aku berpraktek dengan jumlah pasien lumayan, aku tetap saja tidak berani membina rumah tangga, sebab aku benar-benar ingin membahagiakan isteriku, bila aku memilikinya kelak, dan kebahagiaan dapat dengan mudah dicapai bila kantongku tebal, simpananku banyak di bank dan rumahku besar.

Namun aku tidak pernah mengeluh akan keadaanku ini. Aku tidak ingin membanding-bandingkan diriku pada Dr. Susilo yang ahli bedah, atau Dr. Hartoyo yang spesialis kandungan, sekalipun mereka dulu waktu masih sama-sama kuliah di fakultas kedokteran sering aku bantu dalam menghadapi ujian. Mereka adalah bintang kedokteran yang sangat cemerlang di bumi pertiwi, bukan hanya ketenaran nama, juga kekayaan yang tampak dari Baby Benz, Toyota Land Cruiser, Pondok Indah, Permata Hijau, Bukit Sentul dll.

Dengan pekerjaanku yang melayani masyarakat kelas bawah, yang sangat memerlukan pelayanan kesehatan yang terjangkau, aku memperoleh kepuasan secara batiniah, karena aku dapat melayani sesama dengan baik. Namun, dibalik itu, aku pun memperoleh kepuasan yang amat sangat di bidang non materi lainnya.

Suatu malam hari, aku diminta mengunjungi pasien yang katanya sedang sakit parah di rumahnya. Seperti biasa, aku mengunjunginya setelah aku menutup praktek pada sekitar setengah sepuluh malam. Ternyata sakitnya sebenarnya tidaklah parah bila ditinjau dari kacamata kedokteran, hanya flu berat disertai kurang darah, jadi dengan suntikan dan obat yang biasa aku sediakan bagi mereka yang kesusahan memperoleh obat malam malam, si ibu dapat di ringankan penyakitnya.

Saat aku mau meninggalkan rumah si ibu, ternyata tanggul di tepi sungai jebol, dan air bah menerjang, hingga mobil kijang bututku serta merta terbenam sampai setinggi kurang lebih 50 senti dan mematikan mesin yang sempat hidup sebentar. Air di mana-mana, dan aku pun membantu keluarga si ibu untuk mengungsi ke atas, karena kebetulan rumah petaknya terdiri dari 2 lantai dan di lantai atas ada kamar kecil satu-satunya tempat anak gadis si ibu tinggal.

Karena tidak ada kemungkinan untuk pulang, maka si Ibu menawarkan aku untuk menginap sampai air surut. Di kamar yang sempit itu, si ibu segera tertidur dengan pulasnya, dan tinggallah aku berduaan dengan anak si ibu, yang ternyata dalam sinar remang-remang, tampak manis sekali, maklum, umurnya aku perkirakan baru sekitar awal dua puluhan.

“Pak dokter, maaf ya, kami tidak dapat menyuguhkan apa apa, agaknya semua perabotan dapur terendam di bawah”, katanya dengan suara yang begitu merdu, sekalipun di luar terdengar hamparan hujan masih mendayu dayu.
“Oh, enggak apa-apa kok Dik”, sahutku.
Dan untuk melewati waktu, aku banyak bertanya padanya, yang ternyata bernama Sri.

Ternyata Sri adalah janda tanpa anak, yang suaminya meninggal karena kecelakaan di laut 2 tahun yang lalu. Karena hanya berdua saja dengan ibunya yang sakit-sakitan, maka Sri tetap menjanda. Sri sekarang bekerja pada pabrik konveksi pakaian anak-anak, namun perusahaan tempatnya bekerja pun terkena dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan.

Saat aku melirik ke jam tanganku, ternyata jam telah menunjukkan setengah dua dini hari, dan aku lihat Sri mulai terkantuk-kantuk, maka aku sarankan dia untuk tidur saja, dan karena sempitnya kamar ini, aku terpaksa duduk di samping Sri yang mulai merebahkan diri.

Tampak rambut Sri yang panjang terburai di atas bantal. Dadanya yang membusung tampak bergerak naik turun dengan teraturnya mengiringi nafasnya. Ketika Sri berbalik badan dalam tidurnya, belahan bajunya agak tersingkap, sehingga dapat kulihat buah dadanya yang montok dengan belahan yang sangat dalam. Pinggangnya yang ramping lebih menonjolkan busungan buah dadanya yang tampak sangat menantang. Aku coba merebahkan diri di sampingnya dan ternyata Sri tetap lelap dalam tidurnya.

Pikiranku menerawang, teringat aku akan Wati, yang juga mempunyai buah dada montok, yang pernah aku tiduri malam minggu yang lalu, saat aku melepaskan lelah di panti pijat tradisional yang terdapat banyak di kawasan aku berpraktek. Tapi Wati ternyata hanya nikmat di pandang, karena permainan seksnya jauh di bawah harapanku. Waktu itu aku hampir-hampir tidak dapat pulang berjalan tegak, karena burungku masih tetap keras dan mengacung setelah ’selesai’ bergumul dengan Wati. Maklum, aku tidak terpuaskan secara seksual, dan kini, telah seminggu berlalu, dan aku masih memendam berahi di antara selangkanganku.

Aku mencoba meraba buah dada Sri yang begitu menantang, ternyata dia tidak memakai beha di bawah bajunya. Teraba puting susunya yang mungil. dan ketika aku mencoba melepaskan bajunya, ternyata dengan mudah dapat kulakukan tanpa membuat Sri terbangun. Aku dekatkan bibirku ke putingnya yang sebelah kanan, ternyata Sri tetap tertidur.

Aku mulai merasakan kemaluanku mulai membesar dan agak menegang, jadi aku teruskan permainan bibirku ke puting susu Sri yang sebelah kiri, dan aku mulai meremas buah dada Sri yang montok itu. Terasa Sri bergerak di bawah himpitanku, dan tampak dia terbangun, namun aku segera menyambar bibirnya, agar dia tidak menjerit. Aku lumatkan bibirku ke bibirnya, sambil menjulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Terasa sekali Sri yang semula agak tegang, mulai rileks, dan agaknya dia menikmati juga permainan bibir dan lidahku, yang disertai dengan remasan gemas pada ke dua buah dadanya.

Setalah aku yakin Sri tidak akan berteriak, aku alihkan bibirku ke arah bawah, sambil tanganku mencoba menyibakkan roknya agar tanganku dapat meraba kulit pahanya. Ternyata Sri sangat bekerja sama, dia gerakkan bokongnya sehingga dengan mudah malah aku dapat menurunkan roknya sekaligus dengan celana dalamnya, dan saat itu kilat di luar membuat sekilas tampak pangkal paha Sri yang mulus, dengan bulu kemaluan yang tumbuh lebat di antara pangkal pahanya itu.

Kujulurkan lidahku, kususupi rambut lebat yang tumbuh sampai di tepi bibir besar kemaluannya. Di tengah atas, ternyata clitoris Sri sudah mulai mengeras, dan aku jilati sepuas hatiku sampai terasa Sri agak menggerakkan bokongnya, pasti dia menahan gejolak berahinya yang mulai terusik oleh jilatan lidahku itu.

Sri membiarkan aku bermain dengan bibirnya, dan terasa tangannya mulai membuka kancing kemejaku, lalu melepaskan ikat pinggangku dan mencoba melepaskan celanaku. Agaknya Sri mendapat sedikit kesulitan karena celanaku terasa sempit karena kemaluanku yang makin membesar dan makin menegang.

Sambil tetap menjilati kemaluannya, aku membantu Sri melepaskan celana panjang dan celana dalamku sekaligus, sehingga kini kami telah bertelanjang bulat, berbaring bersama di lantai kamar, sedangkan ibunya masih nyenyak di atas tempat tidur.

Mata Sri tampak agak terbelalak saat dia memandang ke arah bawah perutku, yang penuh ditumbuhi oleh rambut kemaluanku yang subur, dan batang kemaluanku yang telah membesar penuh dan dalam keadaan tegang, menjulang dengan kepala kemaluanku yang membesar pada ujungnya dan tampak merah berkilat.

Kutarik kepala Sri agar mendekat ke kemaluanku, dan kusodorkan kepala kemaluanku ke arah bibirnya yang mungil. Ternyata Sri tidak canggung membuka mulutnya dan mengulum kepala kemaluanku dengan lembutnya. Tangan kanannya mengelus batang kemaluanku sedangkan tangan kirinya meremas buah kemaluanku. Aku memajukan bokongku dan batang kemaluanku makin dalam memasuki mulut Sri. Kedua tanganku sibuk meremas buah dadanya, lalu bokongnya dan juga kemaluannya. Aku mainkan jariku di clitoris Sri, yang membuatnya menggelinjang, saat aku rasakan kemaluan Sri mulai membasah, aku tahu, saatnya sudah dekat.

Kulepaskan kemaluanku dari kuluman bibir Sri, dan kudorong Sri hingga telentang. Rambut panjangnya kembali terburai di atas bantal. Sri mulai sedikit merenggangkan kedua pahanya, sehingga aku mudah menempatkan diri di atas badannya, dengan dada menekan kedua buah dadanya yang montok, dengan bibir yang melumat bibirnya, dan bagian bawah tubuhku berada di antara kedua pahanya yang makin dilebarkan. Aku turunkan bokongku, dan terasa kepala kemaluanku menyentuh bulu kemaluan Sri, lalu aku geserkan agak ke bawah dan kini terasa kepala kemaluanku berada diantara kedua bibir besarnya dan mulai menyentuh mulut kemaluannya.

Kemudian aku dorongkan batang kemaluanku perlahan-lahan menyusuri liang sanggama Sri. Terasa agak seret majunya, karena Sri telah menjanda dua tahun, dan agaknya belum merasakan batang kemaluan laki-laki sejak itu. Dengan sabar aku majukan terus batang kemaluanku sampai akhirnya tertahan oleh dasar kemaluan Sri. Ternyata kemaluanku cukup besar dan panjang bagi Sri, namun ini hanya sebentar saja, karena segera terasa Sri mulai sedikit menggerakkan bokongnya sehingga aku dapat mendorong batang kemaluanku sampai habis, menghunjam ke dalam liang kemaluan Sri.

Aku membiarkan batang kemaluanku di dalam liang kemaluan Sri sekitar 20 detik, baru setelah itu aku mulai menariknya perlahan-lahan, sampai kira-kira setengahnya, lalu aku dorongkan dengan lebih cepat sampai habis. Gerakan bokongku ternyata membangkitkan berahi Sri yang juga menimpali dengan gerakan bokongnya maju dan mundur, kadangkala ke arah kiri dan kanan dan sesekali bergerak memutar, yang membuat kepala dan batang kemaluanku terasa di remas-remas oleh liang kemaluan Sri yang makin membasah.

Tidak terasa, Sri terdengar mendasah dasah, terbaur dengan dengusan nafasku yang ditimpali dengan hawa nafsu yang makin membubung. Untuk kali pertama aku menyetubuhi Sri, aku belum ingin melakukan gaya yang barangkali akan membuatnya kaget, jadi aku teruskan gerakan bokongku mengikuti irama bersetubuh yang tradisional, namun ini juga membuahkan hasil kenikmatan yang amat sangat. Sekitar 40 menit kemudian, disertai dengan jeritan kecil Sri, aku hunjamkan seluruh batang kemaluanku dalam dalam, kutekan dasar kemaluan Sri dan seketika kemudian, terasa kepala kemaluanku menggangguk-angguk di dalam kesempitan liang kemaluan Sri dan memancarkan air maniku yang telah tertahan lebih dari satu minggu.

Terasa badan Sri melamas, dan aku biarkan berat badanku tergolek di atas buah dadanya yang montok. Batang kemaluanku mulai melemas, namun masih cukup besar, dan kubiarkan tergoler dalam jepitan liang kemaluannya. Terasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkal pahaku. Sambil memeluk tubuh Sri yang berkeringat, aku bisikan ke telinganya,
“Sri, terima kasih, terima kasih..”
Share:
Mas Tamvan on Facebook!
Flag Counter

Halaman

Cari Blog Ini

Terpopuler

Label

Arsip Blog