Cerita Sex Kocokan Mbak titin seperti maut

Cerita Sex Kocokan Mbak titin seperti maut

Cerita Sex Kocokan Mbak titin seperti maut

Cerita Sex - Pak Kadus Jamal berjalan tanpa sandal, sesekali tangannya mengangkat sarung kotak-kotak yang dipakai. Lelaki 60 tahun itu nampak tergesa menuju perbatasan hutan di kampung, lokasinya cukup jauh dari pemukiman warga.

“Waduh.. maaf sekali pak, saya agak telat menyambut. Tadi ada warga yang anaknya mau kawinan jadi saya urus sana-sini dulu,” Jamal menyalami pak Supri, tuan tanah di kampung itu yang sudah sejak lama tinggal di kota.

Pak Supri terkenal dermawan di dusun itu, banyak membantu pembangunan tempat ibadah, sekolah rakyat, dan juga memberi sembako saat paceklik melanda desa.

“Walah ya ndak apa-apa pak kadus, biasa saja. Oh ya ini Andi pak kadus masih ingatkan.. sudah kelas 2 SMA sekarang.. dan ini kawan-kawannya. Nah mereka saya antar ke dusun ini biar tahu kehidupan desa, mumpung mereka masih libur,” kata Supri, lelaki tambun, usianya sekitar 55 tahun.

“Wah.. wah den Andi sudah gede sekarang.. pangling saya den,” Jamal menyalami Andi dan tiga kawan sebayanya, Hilman, Roni, dan Raju.

Pak Supri lalu menjelaskan pada Andi dan kawan-kawannya tentang Jamal, kadus yang sangat rajin dan santun yang patut jadi panutan. Ia juga menjelaskan pada Jamal bahwa Andi, anaknya akan berada di dusun itu selama sepekan bersama tiga temannya itu, harapannya agar mereka tahu tentang kehidupan desa dan menghargai orang desa.

“Saya hanya minta mereka dibolehkan mendirikan perkemahan di sini, tolong pak kadus gembleng mereka untuk mandiri. Soal kebutuhan makan biar mereka upayakan sendiri, ya mencari ikan, mancing di kali, nyari sayuran, sampai masaknya jangan dibantu biar nggak manja. Nanti berasnya saja disediakan,” kata pak Supri.

Andi dan kawan-kawannya mencari tempat datar mendirikan tenda, dan mulai menyiapkan semua peralatan kamping. Pak Supri lalu meninggalkan anaknya itu dan kembali ke kota.

Dua buah tenda berukuran 3 kali 3 meter berdiri saat menjelang petang, Kadus Jamal ikut membantu anak-anak kota itu, sampai semua beres.

Jamal lalu mengajak anak-anak itu mampir ke rumahnya di pemukiman dusun. Di sana ia menjelaskan lokasi sungai di dalam hutan yang bisa dipancing ikannya, juga lokasi kebun sayur miliknya di tumpangsari hutan yang boleh mereka petik.

Malam itu Andi dan teman-temannya menginap di rumah Jamal dan berkenalan dengan remaja sebaya mereka di dusun itu. Tapi, Jamal meminta remaja kampung untuk tidak membantu apapun pada anak-anak kota itu selama kamping agar mereka mandiri sesuai pesan pak Supri.

Pagi-pagi benar Andi dan tiga temannya kembali menuju perbatasan hutan tempat tenda mereka berdiri, mereka membawa beberapa kilogram beras dan perabotan masak-memasak dari rumah kadus Jamal.

“Ya elah.. benar-benar welcome to the jungle nih ndi.. elo sih pake nurut segala sama bokap lo itu. Harusnya kita liburan ke Bali.. eh malah jadi tarzan disini.. huh capek deh,” Hilman mengeluh sejadinya sambil melempar panci yang dibawa.
“Iya nih.. mana perut keroncongan lagi nih,” Raju menimpali. Raju bertubuh tambun dan doyan makan.
“Udah deh.. mendingan kita cari cara gimana biar ada lauk untuk makan mana belanja nggak bisa. Ada uang tapi orang desa nggak mau menjual apa-apa pada kita karena perintah bokap gue. Ayo deh Raj.. cari ranting atau apa kek yang bisa dibakar untuk masak,” kata Andi.

Keadaan terpaksa membuat mereka bergerak juga, daripada lapar. Tungku disiapkan dari susunan batu, dan blar.. api pun menyala menanak nasi di panci. Untung Raju membawa bekal beberapa bungkus mie instant yang bisa menjadi lauknya.

“Tuh kan enak juga ternyata jadi tarzan begini.. ha ha..,” Andi menghibur teman-temannya itu.
“Enak.. tapi gue nggak kenyang nih makan segini,” gerutu Raju.

Biasanya dia makan dua piring, dobel porsi, tapi sekarang hanya dapat satu porsi.

Setelah sarapan keempat remaja itu menuju sungai untuk mandi dan mencuci pakaian. Tapi sebelum mereka meninggalkan tenda, kadus Jamal datang bersama Titin, anak perempuannya.

“Lho aden pada mau kemana? Sudah pada sarapan belum?,” tanya Jamal.

Ia lalu mengenalkan Titin pada 4 remaja itu. Titin anak pertama Jamal sudah empat tahun ini menjanda ditinggal mati suaminya kecelakaan, belum punya anak.

“Malam kemarin Titin belum sempat ketemu kalian karena dia membantu acara warga yang mau kawinan. Nah sekarang untuk urusan masak dan makan biar Titin yang membantu ya.. ndak apa-apa, bapak nggak akan bilang ke juragan Supri kok..,” Jamal merasa iba juga melihat Andi dan teman-temannya harus berusaha masak sendiri.

Lagipula di rumah Titin tidak terlalu banyak pekerjaan, karena kembali numpang di rumah ortunya.

“Waduh.. jadi ngeropotin mbak Titin nih. Tapi oke deh pak, dari pada bobot saya susut seminggu di sini.. ha..ha,” Raju senang karena kebutuhan makan bakal terjamin.
“Iya. Nggak apa-apa dik, mbak biasa masak dan nyuci kok,” kata Titin.

Titin berpenampilan khas wanita desa, pakai kain dan baju berkancing dari kain bahan kebaya. Wajahnya cantik dan sebagai janda yang masih muda tubuhnya juga semakin subur dan semok. Tingginya 165 cm dengan porsi tubuh yang ideal, sedikit montok. Payudaranya membusung menantang, pinggul lebar dan pantatnya padat terbentuk dibalik kain yang dipakainya.

Hilman dan Roni tak lepas memandangi postur tubuh Titin saat itu. Andi juga kadang mencuri pandang ke dada Titin. Hanya Raju yang pikirannya makan terus.

Kadus Jamal kemudian pamit pulang . Titin kemudian mengantar Andi dan teman-temannya ke sungai sambil membawa pakaian empat remaja itu yang akan dicuci.

4 remaja itu langsung mencebur ke sungai dengan riang. Usia mereka rata-rata baru 16 tahun, tapi badannya bongsor tidak seperti anak di desa. Tinggi mereka melebihi tinggi Titin .

“Eh.. adik-adik ini mandinya dicopot dong bajunya biar sekalian mbak Titin cucikan,” katanya melihat Andi dan kawan-kawannya mencebur tanpa melepas pakaian.
“Wah.. telanjang pakai kolor aja nggak apa-apa kan mbak? Kan sepi disini?,” Hilman menyahut senang sambil melepas baju dan celananya. Tiga lainnya juga melepas pakaiannya.
“Ya ndak apa, wong nggak ada yang lihat di tengah hutan gini. Lagi pula warga desa jarang ke sini karena sungai ini di kawasan hutan, mereka lebih dekat ke sungai di desa,” kata Titin, ia memungiuti baju empat remaja itu di batu dan mulai mencuci di temat berjarak empat meter dari lokasi mandi mereka.

4 remaja itu mandi sambil gembira saling siram, Titin memperhatikannya dengan gembira juga, ia ikut senang melihatnya.

“Mbak Titin… mbak ikutan mandi dong.. biar rame..,” teriak Hilman polos.

Seketika Raju berlari mendekati Titin yang masih jongkok mencuci dan mendorongnya terceur ke sungai. Byurr.. tubuh Titin tenggelam di sungai yang cukup dalam, saat tubuhnya naik kancing baju atasnya terlepas sehingga payudaranya yang tidak tertutup BH sempat terlihat.

“Aduhhh Raju.. kamu nakal ya..,” Titin bersungut-sungut sambil membenahi bajunya.

Raju ikut mencebur dan mulai menyirami Titin dengan air, mereka tertawa dan saling siram. Andi, Hilman dan Roni kemudian bergabung mendekat dan ikut saling siram.

Titin protes karena kain dan bajunya basah terendam bersama tubuhnya. Sebab dia tidak membawa baju lain, masak pulang dengan basah kuyup.

“Ya sudah mbak Titin bajunya dibuka aja, terus dijemur,”kata Hilman mejawab protes Titin.
“Iya mbak. Bajunya dijemur aja biar kering, jadi pas selesai mandi bisa dipakai lagi,”tambah Andi.

Titin berpikir sejenak. Benar juga usul mereka, lagipula meski telanjang tubuhnya tak mungkin terlihat karena terendam di sungai, kebetulan sungai juga agak keruh karena hujan kemarin.

“Ini tolong dijemurkan dik Andi..,” Titin menyodorkan kain dan bajunya ke Andi agar Andi menjemurnya di bebatuan.
“Ya sudah kalian teruskan mandinya.. mbak sambil nyuci ya,” kata Titin.

Sambil berendam badan sebatas bawah leher, Titin melanjutkan mencuci pakaian dengan hanya tangannya di atas batu sisi sungai. Sementara empat remaja itu kembali saling siram, bernyanyi dan berteriak-teriak gembira menikmati dinginnya air sungai dengan jarak menjauh dari Titin karena tak ingin mengganggunya.

Hilman menoleh Titin yang membelakangi mereka, pikirannya tiba-tiba teringat film porno milik ayahnya yang pernah ditontonnya dengan curi-curi. Selama ini ia hanya bisa membayangkan bagaimana bentuk tubuh wanita bugil yang dilihat secara langsung. Ia mulai membayangkan tubuh telanjang Titin di balik air sungai.

“Hey bro.. gimana ya bentuk susu dan mekinya cewek yang asli? Gue penasaran nih..? gimana kalau kita minta mbak Titin liatin dikiiiit aja,” pikiran Hilman yang mulai nakal disalurkan ke teman-temannya.

Roni setuju, tapi Andi dan Raju masih bertahan melarang, mereka takut Titin melaporkan ke bokap Andi dan kadus ayah Titin.

Akhirnya mereka memutuskan membuat strategi. Andi, Raju dan Roni kemudian berenang menjauh, cukup jauh dari posisi Titin yang msih sibuk mencuci, sementara Hilman menjalankan aksinya.

“masih lama nyucinya mbak…,” sapa Hilman dari belakang Titin.
“Eh dik Hilman ngaggetin aja. Ini celana kalian kok kotor banget sih, jadi lama nyikatnya,” Titin sempat terkejut melihat kehadiran Hilman.
“Sini saya bantuin mbak,” Hilman meraih tangan Titin di batu sisi sungai.
“Ah nggak usah dik.. kamu mandi saja sana, nanti saya dimarahi bapak. Kan saya disuruh membantu kalian,” Aish berusaha menahan tangan Hilman yang hendak mengambil sikat dan celana panjang Raju yang dicuci Titin.

Mereka sempat saling rebut, dan hal ini membuat tubuh Hilman menyentuh tubuh Titin yang sama-sama telanjang. Titin merasakan getaran saat siku Hilman menyengol susunya, ia baru sadar kalau keadaannya sedang bugil.

“Uh.. maaf ya mbak.. saya nggak sengaja, kena deh itunya,” Hilman pura-pura malu, tapi tubuhnya tidak menjauh dari Titin. Titin mendadak tersipu malu.
“Eh.. oh.. nggak apa dik.., asal jangan disengaja ya. Ndak baik itu,” kata Titin seolah menTitinati.
“Eng.. mbak.. saya boleh tanya, tapi jangan marah ya?,” kata Hilman.
“Tanya apa sih?,” jawab Titin sambil berbalik membelakangi Hilman dan kembali sibuk menyikat celana yang dicucinya.
“Anu mbak.. apa kira-kira anunya cewek di desa sama dengan cewek kota ya?,” Hilman melanjutkan dengan ragu-ragu.
“Ih dik Hilman ini. Anunya apanya? Susunya maksud adik?,” Titin berbalik lagi menghadap Hilman.

Hilman malu sambil mengangguk.

“Ya sama saja dong dik.. anunya dik Hilman juga sama saja dengan remaja di desa sini kan?,” jawab Titin.

Diam-diam Titin merasa lucu juga mendengar pertanyaan itu.

“Eh.. anu mbak.. maksud saya…,”

“Hayo.. dik Hilman pernah ngintip cewek di kota mandi ya?,” kelakar Titin membuat Hilman salah tingkah dan semakin malu. Tapi ia merasakan pancingannya sudah mulai mengena pada Titin.

“Ah.. nggak kok mbak. Saya malah belum pernah lihat cewek telanjang sekalipun, hanya pernah di pelajaran biologi liat gambarnya aja. Makanya penasaran mbak..,” aku Hilman.

Mendengart itu Titin jadi kTitinan pada Hilman. Di desanya rata-rata remaja pria sudah semua pernah melihat payudara wanita secara langsung, meskipun hanya wanita setengah baya yang sedang mandi di sungai. Ia lalu berpikir memperlihatkan susunya kepada Hilman untuk mengobati penasaran anak kota itu. Lagi pula ia kan bukan gadis lagi, dan selama empat remaja itu di dusunnya ia diminta kadus ayahnya membantu mereka mengenali lingkungan dan kehidupan desa.

“Ya sudah.. kalau mbak liatin susu mbak gimana?,” tanya Titin.
“Ehhhmm.. mau mbak.. tapi mbak nggak marah kan?,” kata Hilman senang.

Titin tersenyum dan beranjak ke sisi sungai yang lebih dangkal agar tubuh atasnya terentas, ia kemudian berdiri bersandar di batu sisi sungai. Mata Hilman seperti tak percaya melihat susu montok Titin terpampang di hadapannya, kental dan berwarna kuning langsat dengan puting coklat muda.

“Tuh sudah liat kan.. sudah ya,” kata Titin.
“Tu..tunggu bentar mbak…, emhh boleh dipegang ya mbak.. bentaaar aja.. ya.. boleh ya,” rengek Hilman, tangannya lalu menyentuh perlahan susu Titin mulai dari pangkalnya diraba hingga puting susunya dijepit ringan dua jari.
“Hmm.. gimana.. sudah ya dik.., sama saja kan dengan di gambar?,” Titin merasa merinding disentuh susunya, sebab selama empat tahun ini ia tidak pernah lagi merasakannya sejak ditinggal mati suami.

Mata Titin mengawasi teman-teman Hilman lainnya, jangan-jangan yang sedang terjadi terlihat oleh mereka. Tapi ia lega, tiga teman Hilman cukup jauh dan terhalang pandangannya dengan batu di tengah sungai.

Saat Titin terlihat sibuk mengawasi temannya, Hilman menggunakan kesempatan itu, ia semakin nekat meremasi susu Titin.

“Mbak.. kenyalnya enak ya..,” katanya sambil terus memijati putting Titin.
“Enghhmm.. sudah ah dikhh.., sudah ya,” pinta Titin sambil menepis tangan Hilman.

Tapi Hilman masih saja meremasi susu Titin.

“Eh mbak.. kok begitu megang susu mbak.. burung saya bangun sih?,” Hilman bertanya kekanak-kanakan sambil terus meremasi Titin.

Titin kembali merasa lucu dengan pertanyaan Hilman, namun mendengar kata burung mebuat pikiran Titin tak karuan dan merindukan melihat burung suaminya. Tadinya ia berpikir empat remaja ini masih sangat kanak-kanak tapi mendengar Hilman mengaku burungnya berdiri Titin jadi penasaran juga, sebesart apa sih burung anak usia belasan ini.

“”Apa.. emang burung dik Hilman bangun sekarang?,” tanya Titin.

“Iya mbak.. nggak tau nih kenapa.., nih mbak pegang coba,” Hilman segera menuntun tangan Titin ke penisnya yang terbungkus kolor.

Titin merasakan nafasnya memberat saat tanganya menyentuh penis Hilman. Remaja ini bongsor dan atletis dibanding usianya yang masih belia. Penisnya juga sudah sebesar penis pria dewasa umumnya.

“Tuh kan mbak.. bangun.. kenapa ya mbak?,” rengek Hilman.
“Emhh.. oh.. ini wajar dik.. normal. Kan di pelajaran biologi juga adik sudah tahu..,” kata Titin.

Sambil tangannya terus mengusapi penis Hilman, Titin seolah menggurui menjelaskan kalau penis pria berdiri karena terangsang apalagi jika menyentuh vital wanita.

“Sini dik.. nah kalau diginiin rasanya gimana?,” Titin menyusupkan tangannya ke balik CD Hilman dan mulai mengocok pelan penis Hilman.
“Aduhh.. mbaakkhh enakhh..,”lenguh Hilman.

“Itu wajar dik.. nanti kalau sudah kawin baru deh dik Hilman rasain enaknya. Karena kalau sudah punya istri, burungnya dik Hilman bisa bersarang di sarangnya,” kata Titin.

Ia tak sadar penjelasannya justru membuat pertanyaan-pertanyaan menyusul yang menuntut dari Hilman.

“Sarangnya apa tuh mbak.., enghh.. terusin digituin mbak.. enakhh nih..,” Hilman merasa penisnya sudah sangat tegang, tangannya terus meremasi susu Titin. Nafas Titin mulai menyesak.. ia membayangkan penis itu penis suaminya yang sudah siap mengantar kenikmatan padanya.
“Hhh.mmmm.. sarangnya namanya memek dik.. seperti punya mbak ini..sini dik Hilman pegang ya..,” Titin menuntut tangan kanan Hilman ke selangkangannya.

Hilman bisa merasakan lembutnya permukaan vagina Titin.

“Wah.. lembut sekali ya mbakhh.. kalau dipegangin gini mbak merasa enak juga nggak kayak saya,” Hilman terus melancarkan tanya, sambil tangannya mulai membelai-belai permukaan vagina Titin.

Titin sedikit mengangkangkan kakinya memberi ruang bagi tangan Hilman.

“Ngghhh.. sstt.. yahh enakhh dikhh.., sama enaknya..,” tubuh Titin mulai menggelinjang dipermainkan gatal dan geli di vaginanya.
“Terus gimana selesainya mbak.. kalau burung saya bersarang di sarangnya nanti?,” Hilman terus bertanya penasaran, pikirannya sudah melayang ke film porno yang pernah ditontonnya.

Penisnya kenikmatan karena tangan Titin semakin liar mengocoknya.

“Emmhh.. kalau sudah masuk ke sarangnya.. nanti burung dik Hilman bisa loncat-loncat di dalam.. teruss kalau mau selesai dia nyemprotin air..,” Titin semakin terangsang dengan pertanyaan Hilman, CD Hilman dilorotkanya dan penis Hilman dikocok semakin cepat.
“Ahh..sst.. geli banget mbakhh… auh.. kayak mau kencing nih.. ouh…, mbaakhh enak juga khan..?,” Hilman melenguh merasakan kedutan di penisnya.

Ekspresi kenikmatan Hilman membuat Titin semakin teransang, apalagi tangan Hilman juga semakin aktif mengosok permukaan vaginanya.

“Iya dik.. sstt enakhh juga mbakkhhh.. ahhkkss.. keluarin aja kencingnya nggak usah ditahan,” Titin merasakan tubuh Hilman mulai menegang dan croottt… semburan sperma Hilman muncrat ditangannya.

Titin sudah terbakar birahi, pingulnya bergoyang agar lebih merasakan gosokan tangan Hilman di vaginanya.

Tapi sebelum ia klimaks, Titin mendengar suara teman-teman Hilman mendekat. Ia segera menyudahi aksinya dan kembali beranjak ke sungai yang lebih dalam agar tubuhnya terbenam lagi.

“Eh..mbak makTitin ya sudah ngajari saya.., jangan bilang ke yang lain mbak ya,” Hilman malu-malu menghampiri Titin kemudian ia naik ke bibir sungai dan bersalin pakaian.

Titin mengangguk, ia sendiri sangat malu menyadari apa yang barusan terjadi. Tapi klimaks yang belum sempat diraih membuat pikiran Titin jadi tak karuan saat itu.

Andi, Raju, dan Roni sudah berkumpul bersama Hilman dan sudah bersalin pakaian. Titin menyuruh mereka ke tenda duluan meninggalkanya, agar tak terlihat saat ia harus naik ke bibir sungai untuk kembali mengenakan kain dan bajunya.
Share:

Cerita Sex Bermula Dari Pijit Memijit Hingga Ngentot Dengan Adik Temanku

Cerita Sex Bermula Dari Pijit Memijit Hingga Ngentot Dengan Adik Temanku

Cerita Sex Bermula Dari Pijit Memijit Hingga Ngentot Dengan Adik Temanku

Cerita Sex - kenalkan, nama saya Tomi. Umur 23 tahun. Tinggi 167 cm dan berat 65 kg. Berikut saya punya pengalaman yang terjadi pada tahun 2004 kemarin dan sebenarnya pengalaman ini justru teringat kembali setelah membaca cerita Mbak Nia, tentang mijit memijit, yang saya baca kemarin.

Saya adalah orang sunda asli dan saat ini masih kuliah di salah satu univ. swasta di kota B. Terus terang, dari diri saya ini saya nggak merasa ada yang istimewa atau lebih daripada orang lain sebaya saya. Dengan tinggi yang paspasan, wajah yang paspasandan duit yang juga paspasan saya pikir saya bukanlah seorang cowok yang bisa ngebuat cewek merasa love at the 1st sight. Tapi dibalik semua hal yang serba paspasan itu, saya sendiri sering merasa heran karena selama saya mempunyai pacar, mereka adalah cewek yang termasuk incaran para cowok yang mengenalnya. Swear!! Makanya kalau saya lagi jalan dengan mereka, saya sendiri kadangkadang suka rada nggak pede!

Tapi dasar cowok.. Pede aja lagi!! Toh tingkat kecakepan seorang cowok itu diukur melalui secakep apa cewek yang dia dapetin! Hehehe.. Just joke, bro..!! Saya pernah dinasehatin oleh temen saya bahwa sebenarnya yang bikin para cewek bertekuk lutut terhadap seorang cowok itu adalah karena lobby  – lobby cowok itu sendiri. And thanks God that i have that bless!!

Singkat cerita, saat itu saya sendiri sudah punya cewek. Tapi memang sudah kodrat cowok, selalu gatel kalau lihat cewek lain yang menurutnya cakep!! Dan itu saya akui sendiri. Tapi terus terang bukan buat selingkuh.
Pertama: buat ngetest, masih bisa ngedapetin cewek lagi nggak?
Kedua: buat refreshing dan perbandingan dengan cewek kita sekarang dan tentu aja bukan buat manjang!
Karena ada kepentingan yang berkaitan dengan bidang komputer (saya kul di fak. Ekonomi, jadi harap maklum kalau radarada gaptek).

Saya dikenalkan kepada seorang cowok yang gape pegang komputer bernama Herry(samaran) oleh teman saya. Dan karena kepentingan saya tadi, jadilah saya sering main ke rumah si Herry ini, yang tujuannya murni bukan buat yang aneh  – aneh lho.. Ternyata si Herry ini adalah anak sulung dari 2 bersaudara. Dan adiknya adalah seorang cewek berusia 20 tahun yang.. TOP deh pokoknya! Nah adiknya ini yang akan saya ceritain.. Namanya Noni. Kuliah di jurusan bahasa. Tinggi 166 cm (kirakira) dan berat proporsional deh (nggak pernah ditimbang sehh..). Toket ukuran 36B dengan kulit putih mulus dan rambut dicat burgundi sebahu. Kakinya jenjang dan cenderung pendiam. Pokoke.. Selera Gue Banget deh!!
Pertama ngeliat dia, saya masih segan nanya ke abangnya. Apalagi saya sendiri baru kenal!

Suatu saat pas saya ke rumahnya, ternyata yang membuka pintu depan adalah Noni sendiri. Karena terkejut, saya sempat terdiam sambil melototin matanya. Mungkin kejadiannya cuman 2 detik, tapi cukup buat ngejelasin betapa tololnya saya waktu itu.Agen Domino 99 Terpercaya

“Mas Tomi ya? Mas Herrynya barusan pergi mendadak jemput ceweknya. Katanya disuruh tunggu di kamarnya aja, sebentar kok.”, kata Noni memutus ketololanku.
“Ooh.. Gitu ya. Eh Mbak adiknya Herry ya? Namanya sapa seh?” kataku cepat untuk menutupi ketololanku tadi.
“Noni!.” serunya pendek sambil mengangkat tangannya untuk menyalamiku.
Dan (masih) seperti orang kikuk, saya langsung menyambut uluran tangannya. Hangat dan lembut terasa di telapak tanganku. Ya sudah kalau gitu langsung aja ke kamar si Mas, pintunya mau aku kunci neh soalnya nggak ada sapasapa!

Sebagai seorang gentleman, langsung aku tutup dan kunci pintunya dari dalam. Setelah itu saya menunggu sampai Noni melangkah duluan. Saat itu Noni mengenakan rok pendek dan kaos rumah yang tipis dan tampak belel. Mungkin karena itulah saya bisa ngeliat kakinya yang jenjang dan putih. But ups! Waktu ia berjalan di depanku, keliatan kalau langkahnya nggak normal. Kaki kanannya seperti kesakitan waktu dilangkahkan.
“Non, kakinya kenapa? Keseleo ya?” tanyaku iseng sambil mengikutinya.
“Iya neh.. Kemaren keseleo waktu bowling..,” jawabnya sambil melirik ke arahku dengan wajah kesakitan yang diusahakan tersenyum.
“Sudah diurut belom?” tanyaku lagi cari kesempatan.
“Nggak usahlah. Bentar juga baikan. Sudah dibalsemin kok!” katanya sambil memegang pegangan tangga ke atas (kamar Herry dan Noni bersebelahan di lantai 2).
“Eh jangan diremehin lho! Kalau nggak disembuhin cepet – cepet, bisa – bisa cacat permanen lho!” seruku cepat.
“Iya gitu? Nggak mungkin banget gitu luooh!” katanya dengan bibir yang dibuat manyun sambil tangannya membuka handle pintu kamarnya. Hehehe..
“Ntar kalau kakinya Nggak normal lagi baru tahu rasa lu! Ya sudah, kalau gitu saya tunggu disini aja ya!” lalu saya masuk ke kamar Herry.

Selintas Noni keliatan berpikir sebelum masuk ke kamarnya dan menutup pintu. Satu jam sudah saya menunggu. Herry masih belom dateng juga. Sambil terus memperhatikan adegan dalam film The Incredible Hulk (yang sebenanya sudah pernah saya tonton), jariku kembali menekan tombol redial di hpku. Namun tetap saja saya terhubung pada mailbox (padahal maunya terhubung pada Herry. Hehehehe).

Tiba – tiba terdengar ketukan pelan di pintu kamar. Saya segera bangkit sambil mengecilkan volume speaker dan membuka pintu. Non, whats up? Kirain si Herry! kataku begitu tahu kalau yang datang Noni.
“Lagi ngapain? Ngeganggu Nggak?” tanyanya.
“Nggak ngapa-ngapain kok. Kenapa memang?” Dia terdiam sejenak, lalu..
“Mm.. Omongan Mas masih kepikiran neh..”
“Omongan apaan?”
“Yang cacat permanen itu lho.. Keseleo tea!” katanya dengan logat sunda.
“Ooh itu. Iya gitu, Non.. Mendingan di urut aja deh!”
“Sakit Nggak?”
“Yah paling dikit lah. memang belum pernah diurut?”
“Belum neh. kalau diurut dimana yah?” katanya sambil duduk di tepi meja komputer di hadapanku. Buset, nih cewek baru kenal tapi luwes aja seh!!

“Ya diurutnya di kaki lah!! Masa di idung seh!!” seruku purapura bego. “Iya tahu itu mah!” katanya sambil memukul ringan tanganku, “Maksudnya, ama sapa dan dimana gituuh!”
“Ada seh, di daerah atas. Bapabapa gitulah. Tapi biasanya kudu antri dulu. Mau?”
“Yaah.. Kan Noni kudu nungguin rumah. Yang deketan nggak ada yah?”
“Ada seh.. Tapi kudu dirayu – rayu dulu gitulah..!” kataku sambil mengerling penuh arti. Ting ting..!
“Ih apaan coba! Dasar ganjen! Jd cowok tuh Nggak boleh ganjen tahu Nggak!” serunya sambil mencubit pahaku keras.
“Aw! Jadi Nggak mau ngerayu neh?! Ya sudah”, jawabku sambil berlaga tiduran nerusin nonton film.
“Yee.. Emangnya bisa ngurut gituh? Janganjangan malah tambah parah lagi! Kan repot!”

Pada dasarnya saya memang Nggak bisa ngurut. Cuman iseng doang. Paling banter kalau gagal kan bisa dibawa ke dukun santet.. Eh.. Dukun urut!
“Ih Nggak tahu aja ya! kalau soal urut mengurut mah gampang atuh.. Mau Nggak? Keburu Mas Herry pulang.. kalau keburu pulang, saya Nggak mau diganggu, banyak kerjaan seh!” kataku setengah memaksa padahal deg – degan juga tuh.”
Saya sendiri heran, kok saya selancar ini ngadepin cewek cakep. Biasanya Nggak mungkin seperti ini. Pasti ngapngapan!
“Ya sudah kalau gitu. Tapi di kamar Noni aja yah. Supaya bisa sambil nonton infoteinment!” katanya sambil melangkah menuju kamarnya.
Kamar Herry memang tidak dilengkapi dengan TV. Tanpa buang waktu lagi sayapun segera menyusul ke kamar Noni(sampai lupa matiin komputer). Setelah menutup pintu, sejenak saya memandang berkeliling untuk beradaptasi. Warna dindingnya dominan hijau muda dengan sprei yang terlipat rapi di atas kasurnya. Rak buku tersusun rapi di samping meja riasnya. Lemari pakaiannya adalah benda yang paling besar dikamarnya dan dilengkapi dengan cermin yang besar pula. Disalah satu bagian dinding kamarnya, terdapat foto – foto Noni dan ada pula potonya bersama seorang cowok (Pacarnya kali).

“Ngeliatin apaan seh? Katanya disuruh cepetan..,” sungutnya.
“Ok. Ya sudah. Noni tengkurap diatas ranjang aja deh. Eh ada minyak telon Nggak?” Noni segera mengambil minyak telon dari meja riasnya dan memberikannya kepadaku. Lalu ia segera menaiki ranjangnya dan tengkurap.
Sayapun segera menaiki ranjang tersebut dan duduk disebelahnya. Sambil membasahi tanganku dengan minyak telon, saya pandangi tubuh Noni dari ujung kaki sampai ke ujung rambutnya. Badannya terlihat padat dan terawat. Apalagi pantatnya yang bulat (benerbener bulet, bro..!) dengan garis CD yang tercetak jelas di balik roknya. BH hitamnya tampak menerawang dibalik kaos tipisnya. Sementara itu tengkuknya yang tak tertutup oleh rambutnya tampak sangat putih dihiasi rambutrambut halus. Noni sendiri tak sadar kalau tubuhnya sedang kuperhatikan karena lagi asik nonton infoteinment.

Segera kutuangkan sedikit minyak telon ke atas betis kanannya sambil mulai kuusap halus. Lamalama makin keras dan tampak Noni mengejang menahan urutan tanganku. Kadang – kadang ia menengok ke belakang dengan dahi yang mengkerut sambil menggigit bibir menahan nyeri. Dan ekspresi itu cukup membuatku up. Dengan berlagak sebagai seorang yang mengetahui teknik pijat dan urut, saya terus mengurut kakinya. Toh Noni sendiri belum pernah diurut berarti dia juga Nggak tahu mana urut yang benar dan mana urut yang benar(benarbenar asal maksudnya)! Karena terus merontaronta, tanpa sadar rok di pahanya makin tersingkap. Paha mulusnya yang tadinya sekedar mengintip, kini mulai berani menampakkan dirinya. Juga kaos bagian bawahnya yang makin lama makin menyingkap memperlihatkan pinggulnya yang putih. Tentu saja saya selalu pengen meminta lebih (sebagai cowok normal).
“Non, kayanya otot – otot di kaki kamu masih pada tegang. Saya urut semua ya?” tanyaku lirih.
Noni tidak mengiyakan. Hanya gumamannya menandakan ia setuju. Nampaknya ia masih asik memperhatikan TV. Dengan perlahan tanganku menjelajah ke paha belakangnya. Mengurut perlahan lalu turun lagi. Begitulah berkalikali sampai tampak jalurjalur merah disitu. Kadangkadang jariku menyentuh CD nya yang berbatasan dengan pantatnya lalu cepat kutarik lagi. Salahs – alah bisa kena gampar!
“Mas, pinggang ama punggung Noni pegelpegel neh, kayanya mau mens. Pijitin juga dong. Enak seh” katanya tibatiba dengan tidak mengubah posisi tengkurapnya.

As you wish, darling! Seruku dalam hati melonjak kegirangan. Dalam hitungan detik, tanganku telah berpindah ke pinggul belakangnya sambil memijit sebisanya. Karena sudah diperintahkan, saya tidak takut lagi untuk memijit punggungnya dengan merogoh ke balik kaosnya yang longgar, namun tanganku mentok diatas pinggangnya karena terhalang oleh karet roknya yang melingkari pinggangnya dengan ketat. Menyadari hal itu, Noni segera menunggingkan pantatnya sejenak sambil membuka kaitan roknya (berupa bahan yang bisa direkatkan kembali, saya Nggak tahu namanya) lalu kemabali ke posisi semula. Akibat perbuatannya itu, maka si rok itu kini lebih tepatnya hanya berfungsi sebagai sebuah hiasan yang bertengger di atas pantat padatnya!

“Eh bentar..,” katanya sambil mengulang posisi barusan lalu meloloskan kedua tangannya dari kaosnya sehingga kaosnya kini hanya mengatung di lehernya. Setelah itu ia kembali tengkurap.
Wow! Saya suprise banget! Fantasi saya cuman buat ngeliat pahanya doang! Kini tubuhnya yang half naked teronggok di hadapan saya. What should i do? Thats my friends little sista! Namun karena Nggak mau menyianyiakan waktu, akhirnya saya putuskan untuk mengikuti arus saja. Let it flow, man!

Jantung saya berdebar makin kencang ketika kedua tangan saya menyentuh dan terus menguruti bagian punggung dan pinggang wanita ini. Darahku terasa makin panas dan kerongkonganku menjadi kering. Tangan saya terasa bergetar tiap kali menyentuh permukaan kulitnya. Saya Nggak tahu apakah Noni merasakan hal yang sama. Yang jelas ia tetap fokus menyaksikan TV. Bawah lagi,

“Mas..,” serunya lirih ketika tanganku mentok di batas atas CD kremnya.
Kepalang basah, saya turunkan sedikit karet cdnya. Lalu meneruskan mengurut. Lama kelamaan malah saya mulai berani merogoh ke dalam hingga menyentuh belahan pantatnya. Noni terlihat sedikit gelisah. Kadangkadang mukanya dibenamkan ke bantal yang dipeluknya. Setelah menambah minyak telon, saya pindah posisi ke tengah antara kaki kanan dan kirinya setelah terlebih dahulu menggeser kaki kirinya dengan lembut. Noni tampak pasrah dan tidak melawan. Kepalanya kini tertunduk sambil terus menggigit bibir bawahnya. Lalu mulai kuurut lagi dari ujung belahan pantatnya menuju ke punggungnya. Sampai di punggung dengan cekatan kulepas kaitan bra nya agar tanganku lebih leluasa bergerilya. Noni seperti hendak protes, tapi mengurungkan niatnya ketika tanganku mulai mengurut lagi turun ke belahan pantatnya.

Melihat gelagat demikian, saya lalu menarik CDnya hingga ke paha. Noni sendiri mengangkat sedikit pantatnya untuk memudahkanku. Kini tampak pantat telanjangnya dengan lubang anus yang berwarna pucat. Dan vaginanya mengintip di selangkangnnya dengan indahnya. Saya jelas sudah tidak konsen lagi melihatnya. Kedua tanganku terus meremasi bongkahan pantatnya. Lalu tanganku mulai merenggangkan kedua belahan pantatnya ke arah yang berlawanan sehingga lubang anusnya semakin tampak. Segera saja kudaratkan lidahku disana lalu kukorek – korek dengan perlahan. Noni terdengar mengerang pelan. Pantatnya secara reflek diangkat sehingga makin memudahkan lidahku menunaikan tugasnya. Sasaranku berikutnya turun ke bawah ke arah belahan vaginanya. Terasa sudah becek dan mengeluarkan aroma yang khas. Kukore – kkorek untuk mencari klitorisnya lalu ku sedot. Noni menggelinjang hebat. Segera kutangkap pantatnya lalu dengan tangan kiri kukorek – korek anusnya. Kini erangan Noni jelas terdengar. Pantatnya terlempar ke atas dan ke bawah. Ke kiri dan ke kanan.

Tangan kananku segera membuka zipper celanaku dan membuka rislettingnya. Dengan terburu – buru segera saya loloskan penisku yang sudah setengah ngaceng. Sambil terus mengorek anusnya, Saya merangkak ke atas, menempelkan penisku di permukaan vaginanya lalu menggesekannya sambil meremas toket kanannya yang menggelayut. Dengan posisi demikian, kuciumi tengkuknya (Banyak cewek mempunyai kelemahan di tengkuk) dengan ganas dan rakus. Noni kembali menggelinjang dan menegang. Agaknya ia mengalami orgasme dini. Karena nggak mau ketinggalan momen, segera kuarahkan penisku ke liang vaginanya. Terasa basah dan makin berlendir. Ternyata memang Noni baru saja mengalami orgasme.

Perlahan kutekankan penisku memasuki liang vaginanya. Noni melenguh pendek. Sedetik kemudian malah ia yang mendorong pantatnya ke belakang. Penisku telah tertelan vaginanya dengan penuh. Kudiamkan sejenak sambil menikmati sisasisa orgasme Noni. Lalu kugenjot perlahan sambil terus meremasi kedua toketnya. Terasa nikmat ke seluruh syaraf tubuhku. Tiap genjotan seolah mengalirkan aliran listrik ke setiap nadiku. Nonipun asik dengan aktivitasnya sendiri.

Kedua tangannya menahan berat tubuhnya sambil terus menggigit bibir bawahnya. Sebenarnya posisi doggy style ini merupakan posisi kelemahanku. Terbukti sekitar 5 menit kemudian aku merasakan aliran hangat yang siap meledak. Tiba – tiba HP Noni berbunyi. Tulisan My bro terbaca di layar lcdnya. Kami berdua saling berpandangan. Lalu tanpa mengubah posisi kami, dengan tenang Noni meraih hpnya sambil meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya. Agen Domino 99 Terpercaya

“Non! Si Tomi masih disitu Nggak?” terdengar suara dari ujung sana. “Euu.. I.. Iya. Mas dimana?” jawab Noni gugup.
“Lagi ngapain si Tomi? Kok Mas telpon nggak diangkat terus?” selidik Herry.
Karena merasa tanggung, saya nggak kuat untuk terus diam. Segera saja saya teruskan menggenjot Noni dari belakang. Noni melirik sewot ke belakang. Namun ia tidak punya pilihan lain selain ikut bergoyang dan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara yang mencurigakan. Melihat itu, saya cuman tersenyum sambil tertawa dalam hati. Hehehe lucu juga.
“Kaya.. Nya seh lagi ti.. dur gitu. Mas dimana?”
“Coba Noni lihatin di kamar Mas. Bilangin 15 menitan lagi Mas nyampe. Jangan dulu pulang!”
“Ok, ntar Non.. ni bilangin”, kata Noni sambil berusaha menahan erangan nikmatnya. Saya makin menggila menyodok dari belakang. “Kamu napa seh? Kaya yang kecapean gitu!” curiga Herry.
“Nggak, mas. Noni kaget aja bangun tidur gara – gara Mas telpon”, alasannya.
“Tidur ajah! Ya sudah ya! Bye!.” Baru HP ditutup, Noni langsung menjerit nikmat dengan lantang sambil mendelik ke arahku. Saya sempat kaget tapi tidak menghentikan kegiatanku malah makin mempercepat gerakanku. Orgasmeku yang sudah diambang pintu, hilang entah kemana. Tampaknya hatiku terlalu exiting dengan adanya telpon dari Herry tadi sehingga ML kali ini sedikit menengangkan. Namun justru menambah kenikmatan dan variasi suasana.
.
Namun lain dengan Noni. Setelah melenguh lagi sambil mencengkram ujung sprei, kembali orgasme melandanya. Cairan hangat terasa menyirami penisku. Kuhentikan genjotanku sesaat untuk membiarkannya menikmati raihan orgasmenya sambil merasakan kedutan halus di sepanjang permukaan kulit penisku. Setelah mereda, tak sengaja kulirik jam dinding. Ops..10 menit lagi Herry tiba! Kembali kugenjot vagina Noni untuk segera meraih orgasme itu. Keringat sudah mulai membasahi tubuh kami. Sensasi ketegangan yang kurasakan justru memperlambat orgasmeku. Namun saya yakin bahwa orgasme yang kelak kurasakanpun akan jauh lebih nikmat dari yang biasanya.
Kurapatkan lagi tubuhku dengan tubuhnya serapat mungkin. Kuremas – remas kedua payudaranya yang mengatung indah. Perlahan tangan kananku turun menyusuri perut dan berakhir di ujung memeknya. Kugosok – gosok jariku sambil mempercepat ritme sodokanku. Terasa ada arus hangat yang menjalari sekujur tubuhku. Semuanya mengalir cepat dan menyatu di pangkal penisku. Lalu tanpa dapat kutahan lagi semuanya berkumpul lalu melaju deras seakan ingin mendobrak ujung penisku dengan derasnya. Kubenamkan penisku sedalam – dalamnya di liang vagina Noni. Kutumpahkan spermaku sebanyak – banyaknya disana. Mataku terpejam. Sambil menggeram kucakarkan tanganku di perut dan payudara Noni. Noni merintih kecil sambil kedua tangannya menekan pantatku sedalam – dalamnya agar dapat menusuk lebih dalam lagi. Kurasakan seperti ada beban yang terlepas dari otakku. Mungkin inilah candu yang selama ini di-addict para pemuja sex (baik sah maupun tidak).

Tubuh Noni tanpa bisa kutahan ambruk ke kasur.
“Aduh!” serunya.
Rupanya ia lupa kalau kaki kanannya masih belum pulih! Hehehehe Segera kurapikan bajuku dan kutarik celana panjangku yang tadi merosot sebatas lutut. Saat ini seharusnya Herry sudah tiba. Tanpa buang waktu lagi kukecup lembut kening Noni lalu berlari ke kamar Herry dengan tidak lupa menutup pintu kamar Noni. Sampai di kamar lalu ku cek HPku. 9 missed calls tertera di lcdnya. Tibatiba terdengar suara kunci yang diputar dipintu bawah disusul suara pintu terbuka dan langkah kaki. Langkah tadi berlari menaiki tangga lalu berhenti di depan pintu kamar Herry. Brak!pintu kamar terbuka..
“Aduh sori banget, Tom. Eh.. Lagi tidur ya?” muka Herry nongol dengan ekspresi bersalah.
“Mm tadi gue nungguin lo sambil nonton film gitu. Eh ketiduran..,” kataku sambil berlagak kucek – kucek mata lalu mematikan media player.
“Sori ya, Tom. Tadi cewek gue mendadak minta anter gitu ke tempat temennya. Mana nggak ada sinyal lagi! Nggak marah kan?”
“Ahh.. Calm. Enjoy aja lagi!” kataku sambil tersenyum kecil.
Peristiwa tadi merupakan rahasiaku dengan Noni. Kami tidak (belum?) pernah melakukannya lagi karena menghormati pasangan masing – masing. Mungkin saat itu ia hanya merasa horni akibat peningkatan hormon menjelang masa menstruasi (dan saya ada di waktu dan tempat yang tepat? Hehehe). Kami selalu berusaha berlaku wajar bila bertemu. Yang masih menjadi pertanyaan dalam hatiku adalah kok bisa yah saya ML tanpa melakukan ciuman lips to lips?
Share:

Cerita Sex Menikmati Memek Perawan Adik Iparku Yang Cantik

Cerita Sex Menikmati Memek Perawan Adik Iparku Yang Cantik

Cerita Sex Menikmati Memek Perawan Adik Iparku Yang Cantik

Cerita Sex -  ini menceritakan tentang adik iparku yang perawan membuat diriku ingin melihat lekuk tubuhnya yang seksi dan merasakan betapa nikmatnya kontolku dijepit sama vaginanya yang masih berbau segar dan sempit.

Cerita ini terjadi ketika istriku yang paling kucinta Nety. Sedang mengandung anakku yang pertama kira-kira satu setengah tahun yang lalu. Saat menjelang bulan yang kedelapan, perut Nety sudah sangat besar dan tidak memungkinkan lagi bagi Nety untuk mengurus semua urusan keluarga seperti mencuci piring, gelas dan lain  -lain, ia harus lebih banyak istirahat.

Praktis deh sejak saat itu semua pekerjaan rumah tangga semua menjadi tangung jawabku, mulai dari mencuci sampai memasak. Nety sebenarnya nggak tega melihat aku bekerja habis – habisan di dapur, namun apa boleh buat dia sendiri harus mematuhi anjuran dokter untuk beristirahat total dari rutinitasnya sebagai ibu rumah tangga.

Akhirnya karena terlalu banyak menghabiskan waktu dirumah untuk menjaga Nety dan jabang bayinya, pekerjaanku di kantor pun agak terganggu banyak file-file keuangan yang belum sempat kuselesaikan dan aku pun jadi sering mbolos kerja. Bosku tentu saja marah. Ia bahkan mengancam akan menskorsingku, wah celaka! Maka mau tak mau aku harus sering ke kantor untuk menyelesaikan semua pekerjaanku sementara Nety akan menghubungi adik bungsunya Pita yang baru lulus SMA untuk menemaninya aku memang nggak pernah bertemu Pita sebelumnya, lantaran ia sekolah di kota madiun dan tinggal bersama neneknya dikota tersebut dan akhirnya kuijinkan aja Pita menemani Nety.

Semula nenek Pita keberatan kalau harus tinggal bersama kami namun karena desakan Nety yang cucu kesayangan ini, nenek pun berkenan membiarkan Pita tinggal bersama kami di Bandung. Bahkan Pita berniat untuk melanjutkan pendidikanya di kota ini sambil bekerja dan mencari pengalaman hidup, katanya saat itu kamipun berniat membiayai pendidikan Pita, karena bagaimanapun pendidikan adalah yang utama.

Sekarang mari kita bicarakan tentang body Pita. Body Pita sangat menawan, payudaranya lumayan montok juga sanggup memancing hawa nafsu kaum adam sepertiku. Bibirnya sangat sexy ingin sekali aku mengulumnya. Rambutnya panjang terurai lurus, wajahnya keindo-chinese-san, pantatnya juga semok, pokoknya sexy abiss bo..!

Aku berharap kelak bisa mengentotnya, sekalipun itu tidak mungkin terjadi karena Pita adalah adik bungsu Nety yang notabene istriku sendiri, dengan kata lain ia adalah adik iparku sendiri. Ah betapa gobloknya aku dulu andai dulu yang kunikahi Pita bukan Nety batinku kala itu.

Suatu hari sifat keisengankupun kumat lagi, saat Pita mandi aku mengintipnya. Saat itu Nety sedang tak ada dirumah lantaran harus ke dokter kandungan, dengan sedikit tehnik yang kupelajari di kala “SLTP” dulu. Aku berhasil menggintip Pita. Ternyata tubuh Pita memang sangat sensual kedua payudaranya bukan Cuma besar, tapi sangat indah dan kenyal. Ingin saat itu aku meremasnya dan mengulum kedua putingng nya yang hitam kecoklatan itu. Namun aku nggak ingin terburu-buru melihat tubuh adik ipar kan nggak setiap hari jadi harus kunikmati waktu emas ini sebaik-baiknya.

Matakupun mulai menyisir tubuh Pita secara perlahan-lahan leher jejangnya, dadanya, serta memek perawannya yang diselimuti bulu-bulu halus, saat ia menyabuni tubuhnya, juga saat ia keramas semua terlihat dengan sangat detail. Benar-benar pemandangan yang eksotis, tak akan tertukar dengan pemandangan gunung willis sekalipun pokoke oke dan tanpa sadar “adik kecil”kupun terbangun.

Namun aku harus menelan ludah, jam dinding sudah menunjuk angka 08.00 aku harus bersiap-siap ke kantor dan dikantorpun aku tak berkonsentrasi bayang-bayang tubuh Pita mengisi terus seluruh otakku, ingin rasanya aku pulang dan mengentot sorang wanita.

Dan begitu aku pulang, Aku jadi pusing tujuh keliling batang kemaluanku sudah “READY FOR ACTION” namun aku tak bisa meminta “jatah” ke Nety lantaran ia hamil tua maka akupun memutuskan untuk menggumbar hawa nafsuku dengan melihat VCD porno alias BF aku harus melihat vcd ginian waktu tengah malam. Lantaran pada tengah malam begini biasanya Nety dan Pita pasti sudah tidur terlelap. Nety paling nggak suka kalau aku liat vcd beginian dan kalau ketahuan Pita yang masih ABG itu bisa hilang wajahku.

Saat aku tengah asyik-asyiknya melihat tiba-tiba ada seseorang menepuk pundakku
“Pit…..Pita ka……mu be…belum tidur”ujarku gelagapan saat mengetahui bahwa yang menepuk pundakku adalah Pita.

Sembari menyetop jalannya BF dengan remote televisi yang terletak dismping sofa tempatku duduk.
”belum, mas malam ini panas banget, ya jadi gerah nih”
“oh…”jawabku datar.
“mas, mas suka ngeliat yang beginian ya?”
“ah, nggak juga Cuma iseng doang kok, eh Pita jangan bilangin hal ini ke mbak Nety ya soalnya dia nggak suka kalo mas ginian”
“boleh aja mas pake rahasia-rahasiaan tapi……”
“tapi apa?”
“mas harus kasih liat tuh vcd ke Pita” gila kali nih anak, baru lulus SMA sudah berani liat beginian.
Tapi ya sudah lah toh aku sudah ketangkep basah jadi mau nggak mau kustel lagi deh BF tersebut dan kami pun melihat BF itu berduaan di sofa kayak Romi dan yuli.

Akhirnya tibalah adegan dimana pemain pria dikulum batang kemaluaannya oleh si pemain wanita (oral sex).
“mas kenapa sih kok tuh cowok seneng banget waktu “anunya” dikulum sama sicewek itu”Tanya Pita kujawab saja dengan jujur.
“ehh….tuh cowok kerangsang kali. Aku bilangin ya pit cowok itu kalo dikulum anunya bakal kerangsang.”
“emang kalo “ anunya” mas digituin mas ya kerangsang?”
“jelas dong” kataku saat itu.
Gila nih anak pertanyaannya kok menjurus amat ke hal-hal khusus dewasa.
“mas, mas mau nggak kalo digituin sama Pita.”
“gendheng kamu pit, aku ini kan kakak iparmu bagaimana kalau mbak Nety tau”
“lho,mbak Nety kan sudah tidur mas, nggak bakalan tahu deh” belum sempat aku berkata apa-apa Pita sudah membuka celana ku dan langsung mungulum kemaluanku aku gelagapan.

Suara mulut Pita yang tertahan DI burungku itu akhirnya membuat aku kerangsang juga. Akhirnya pelan-pelan aku mulai mengikuti permainnan lidah Pita kugoyangkan pantatku searah dan perlahan. Kubelai  – belai rambut Pita yang terurai panjang, sementara itu Pita mengulum kemaluanku bagai seorang bayi mengulum lollipop mulutnya mengulum mengitari kemaluanku ia menngigit lembut kepala kemaluanku dan saat itulah aku memmekik ringan. Hingga akhirnya, air surgawiku tertumpah semua ke mulut Pita.

Pita berusaha menelan semuanya dan setelah itu dengan jilatan-jilatan kecilnya ia menbersihkan kemaluanku hinngga bersih dan klinclong.

“hah….hah mas aku kan sudah ngulumin punyanya mas, sekarang giliran mas dong yang ngulumin punya Pita”
“oke deh pit buka dong dasternya biar mas kulumin memek kamu ” dengan cepatnya Pita membuka baju dasternya bahkan juga bra dan cdnya .

Dan setelah itu kulihat lagi tubuh Pita polos tanpa sehelai benangpun sama persis dengan yang kulihat dikamar mandi tempo hari (saat aku mengintipnya remember). Maka dengan segera tanganku mengengam kedua buah gumpalan dagingnya dan mulai meremasnya dengan kasar sembari kadang – kadang memainkan putingnya yang sudah mengeras akibat rangsangan ransangan yang didapatnya ketika menggulumku tadi.

“akh……oooooooh……mas jangan mas kulumin memekku dulu dong pleeeeaaze”
‘ini dulu baru itu Pit” kataku menirukan bunyi iklan di tv sembari menciumi kedua daging kembar itu bergantian.

Setelaah puas menciumi kedua susu Pita barulah aku mulai menciumi memeknya pertama kujilati bulu-bulu halusnya rintihan pita terdengar. Tampaknya titik lemah Pita ada di memeknya, itu dapat dibuktikan begitu ia mengerakan pantatnya dengan antusias membiarkan lidahku menari bergerak bebas didalam memeknya yang sempit dan begitu kutemukan chrytorysnya (yg sebesar kacang kedelai) lansung saja kukulum tanpa ammpun.
“akh………oooooooooo…………….akkkhh………………… akh………oooooooooo…………….akkkhh………………… akh………oooooooooo…………….akkkhh…………………maaaaas maaaasukin aja burung mas ke dalam memek aku akh…………….”
“tapi ,Pita kamu kan masih perawan”
“askh….nggak peduli pokoke puasin aku mas” kata Pita sembari menancapkan burungku ke vaginanya.
“aaaaaaaaaaaaaaaaaa…………..oooooooooo………….” masuklah semua burungku seiring dengan erangan Pita (menahan sakitnya hujaman anuku).

Setelah itu mulailah kugenjot tubuh Pita semakin lama semakin cepat. Pita terus memekik keras namun aku sudah gelap mata, maka semakin keras erangan Pita semakin keras pula goyanganku.

Aku terus mengoyang Pita hingga akhirnya Pita mencapai klimaks. Cairan orgasmenya keluar bersama darah keperawanannya. Tubuh kami berdua bagai bermandi keringat. Kubiarkan pita istirahat sekitar 15 menit. Saat itu kulihat Pita menyeka air matanya mungkin ia menangis karena menahan sakitnya hujaman “burungku”. Kejadian ini mengingatkanku saat kuperawani Nety .

Kala itu Nety juga mengeluarkan air mata. Dasar adik kakak sama saja. Lalu kubiarkan sekali lagi Pita mengulum anuku hingga keluar cairan surgawi untuk kedua kalinya kali ini fekwendsinya lebih banyak karena kulihat Pita tak mampu menelannya. Air surgawiku tampak belepotan diwajahnya. Kubantu Pita untuk membersihkan spermaku di wajahnya dengan kertas tissue. Setelah itu kami akhiri perbuatan nista kami ini dengan cumbuan mesra.

“Pita,kita baru saja melakukan sebuah perbuatan yang dilarang oleh agama, sadarkah kamu, Pita”
“ah,nggak papa mas. Apa urusannya agama sama kita, toh kita Cuma melakukan hubungan sex tidak lebih”masyaallah …!

Dia cuma berkata seperti itu setelah berselingkuh dengan aku, kakak iparnya sendiri ck…ck…..ck…
“tapi aku kan sudah memerawanimu itu sama artinya dengan merusak masa depanmu dan aku juga telah menghianati cinta mbakyumu Nety”
“ah mas ini gimana toh asal kita nggak buka mulut siapa sih yang tahu kalau aku sudah nggak segelan lagi”
“tapi…” “dan lagipula mas kan nggak maksa aku nglakuin ginian, orang aku yang mau kok, mas asal mas tau aja ya aku tuh sudah lama menunggu saat dimana “segelku” dibuka sama mas,makanya tadi waktu mas ngintip aku biarin aja.”. “jadi kamu tau kalo tadi pagi aku……”
“ya,jelas tau dong mas, mas dimataku mas itu seorang yang gagah dan baik jadi aku nggak akan nyesel ngasih keperawananku ke mas”
“tapi gimana kalau sampai mbak Nety tahu he…”
“kita rahasiain hal ini dari semua orang mas gimana mas setuju nggak?”
“baiklah aku rasa ini jalan yang baik untuk kita berdua Pita aku mohon anggap saja malam ini tak pernah terjadi” dan mulai saat itu kami merahasiakan hal ini pada siapapun.

Pita tinggal dikost -kostsan dengan alasan agar lebih dekat ke fakultas dimana ia menimba ilmu. (Padahal ia tinggal di kost-kostsan untuk menghindari kecurigaan Nety). Ia hidup tanpa beban seolah-olah apa yang telah kulakukan tak pernah terjadi namun kini giliran aku yang repot karena aku tak bisa melupakan nikmatnya oral sex Pita.
Share:

Cerita Sex Gara Gara Elus Perut Berakhir Jadi Ngentot

Cerita Sex Gara Gara Elus Perut Berakhir Jadi Ngentot

Cerita Sex Gara Gara Elus Perut Berakhir Jadi Ngentot

Cerita Sex - yang saya rasakan ketika menunggu tante saya ini ada enaknya juga ada tidak enaknya. Saya ambil contoh saja yang enaknya dulu, saat tante mau pipis, saya pasti disuruh mengantar ke WC. Karena tangan tante sakit, dia menyuruh saya untuk membukakan CDnya dan saya bisa lihat dengan jelas kemaluannya yang tertutup bulunya yang agak lebat. Dan yang tidak enaknya ketika dia mau buang air besar, sudah deh jangan diteruskan, anda semua pasti tahu apa yang saya maksudkan.

Malam itu, saya sendirian menjaga tante di rumah sakit.
Tibatiba tante memanggil saya, Sony.., cepet kemari..! Tolong tante ya..? katanya.
Ada apa tante..? kata saya.
Perut tante sakit nich.., tolong gosokin perut tante pake minyak gosok, ya..? katanya sambil membuka selimutnya.
Dan terlihatlah tubuh tante yang molek itu, meskipun dia masih memakai BH dan CD. Tapi samarsamar puting buah dadanya dan bulu kemaluan tante terlihat agak jelas. Melihat pemandangan itu, batang kemaluan saya menjadi naik. Agar tidak terlihat oleh tante, saya mencoba merapatkan tubuh bagian bawah saya ke tepi ranjang.

Lho Son.., apa yang kamu tunggu..? Ayo cepet ambil obat gosok di meja itu. Lalu gosok perut tante, awas jangan keraskeras ya..! katanya.
Ya tante.. kata saya sambil mengambil obat gosok di meja yang ditunjuknya.
Setelah saya mengambil obat gosok yang ada di meja, Yang digosok bagian mana tante..? tanyaku.
Ya perut tante dong, masak memek tante.. khan nanti.. memek tante jadi sakit kepanasan. katanya tanpa merasa risih.
Akh.. tante bisa aja deh.. benci aku.. uhh..! kata saya.
Ayo dong cepet, tante udah nggak tahan sakitnya nich..! katanya sambil meringis.

Lalu saya gosok bagian perutnya yang putih mulus dan berbulu itu. Saya menggosok dengan lemahlembut seperti ketika saya sedang menggosok tubuh cewek saya.
Ya gitu dong, huu.. enak juga gosokanmu Son. Belajar dimana kamu..? katanya sambil mendesis.
Nggak kok tante, biasa aja. saya jawab dengan purapura.
Udahlah jangan bohong kamu.. Pasti kamu sering gosokin tubuh cewek kamu ya khan..? tanyanya mendesak saya.
Kan Sony belum pernah gosokin cewek Sony, tante..! kata saya purapura lagi.
Sekalian ya Son, pijitin kaki tante, bisa khan..? katanya manja.
Saya hanya mengangguk dan mulai memijat kakinya yang membuat naik lagi batang kemaluan saya. Kakinya begitu dingin, mulus dan merangsang saya.

Lalu, Sudah tante, capek nich..! kata saya.
Lhoo.., yang di atas belum khan..? katanya.
Ah.., tante becanda ah.., Sony jadi malu.., kata saya.
Ayo cepet dong, kamu nggak bakalan capek lagi. Coba deh pijit disini, di paha tante ini. Ayo dong, kamu nggak usah malumalu, Sony khan keponakan tante sendiri, ayo cepet gih..! katanya manja sambil menarik tangan saya dengan tangan kanannya.Sekarang saya dapat melihat gundukan bukit kemaluanya yang menerawang dari balik kain tipis CDnya itu. Wajah saya langsung berubah merah menyala dengan pemandangan yang indah ini. Tante seperti tidak mengerti apa yang saya rasakan, dia menyuruh mendekat masuk ke tengahtengah selangkangannya dan mengambil kedua tangan saya, meletakkan di masingmasing paha atasnya persis di tepi gundukan bukit kemaluannya.

Iya di situ Son.., katanya sambil mencoba melebarkan kakinya lebih lebar lagi.
Saya disuruh memijat lebih ke dalam lagi. Pikiran saya mulai terganggu, karena bagaimanapun meremasremas zone eksklusif yang sedang terbuka menganga ini mau tidak mau membuat batang kejantanan saya menjadi naik lagi.

Lalu, Son, kamu udah punya cewek..? katanya.
Ya tante.., kata saya berterus terang.
Ngomongngomong Sony udah pernah ngeseks sama cewek kamu, belum..?
Apa itu ngeseks tante..? kata saya purapura tidak mengerti.
Maksudnya tidur sama cewek.. katanya.
Ngmm.. belum pernah tante.. jawab saya berbohong.
Ah masak sih, coba tante lihat dan pegang punyamu itu..? katanya sambil menarik tubuh saya agar lebih dekat lagi, lalu dengan tangan kanannya dia meraba gundukan di celana saya.
Tante pengen tau kalo anumu bangunnya cepet berarti betul belum pernah.. katanya sambil merabaraba batang kemaluan saya lagi.

Entah artinya yang sengaja dibolakbalik atau memang ini bagian dari kelihaiannya membujuk saya. Mungkin karena saya masih berdarah muda, biarpun sudah terbiasa menghadapi perempuan tetapi kalau dirangsang dalam suasana begini tentu saja cepat batang kemaluan saya naik mengeras. Kalau sudah sampai di sini sudah lebih mudah lagi buat dia.

Wihh, besar sekali gundukanmu Son.. boleh lihat dalamnya punyamu..? Ayo bantu tante untuk membuka celanamu..! katanya tanpa menunggu persetujuan dari saya, dia sudah langsung bekerja membuka celana saya dan membebaskan burung kaku saya.
Memang, waktu batang kejantanan saya terbuka bebas, matanya setengah heran setengah kagum melihat ukurannya. Terutama kepalanya yang menyerupai helm tentara NAZI.

Bukan main kontolmu Sony.. besar dan keras banget punyamu.. katanya memuji kagum tapi justru melihat yang begini makin memburu nafsunya.
Tapi masak sih Son, benda seindah begini belum pernah dipake ke memeknya cewek. Kalo gitu sini tante boleh nggak ngerasain sedikit lagi biar bisa tante tempelin di sini. lanjutnya, lagilagi tanpa menunggu komentar saya, dia dengan sebelah tangan bekerja cepat melepaskan CDnya.
Terlihatlah hutan kemaluannya yang menggoda itu, lalu dia menyuruh saya untuk naik ke ranjang dan menyuruh saya untuk menempelkan kepala kemalua saya di mulut lubang senggamanya. Di situ Saya disuruh menggosokgosokkan ujung kemaluan saya di celah liang senggamanya.

Lalu dengan menggosokgosokkan sendiri ujung kepala batang kejantanan saya di mulut lubang senggamanya yang sudah terbuka lebar itu, menambah semakin tegang dalam nafsu diri saya.
Ahh.. aduh.., Son.. nikmatnya.., katanya menjerit geli.
Udah Son, tante nggak tahan. Sekarang giliran tante bikin nikmat kamu.., ok Sayang..? katanya menyuruh saya berdiri.
Lalu dia dengan satu tangannya langsung memegang batang kemaluan saya dan mulai menjilati seputar batangnya, sambil sesekali mengulum kepalanya.

Beberapa saat kemudian, dia menarik saya lagi, tubuh saya berlutut di atas ranjangnya, dan kembali liang senggamanya memperlihatkan celah kenikmatan yang siap untuk saya masuki. Dalam keadaan seperti itu, saya betulbetul sudah lupa bahwa dia adalah tante saya sendiri. Lalu, ujung batang kejantanan saya mulai saya tusukkan di lubang kenikmatannya yang segera saya ikuti dengan gerakan majumundur, putar kanankiri untuk menusuk lebih dalam. Tante sendiri ikut membantu saya dengan jarijari tangan kanannya. Dia memperlebar bibir kemaluannya agar semakin lebih terbuka untuk lebih mempermudah masuknya batang kemaluan saya.

Terus saya genjot batang kemaluan saya ke dalam liang kenikmatannya yang indah itu.
Dan akhirnya, Hghh.., oo.. Sonn.. yeess.., oohh..! dengan erangannya, dia membuka orgasmenya yang juga disusul oleh saya hanya berselang beberapa detik kemudian.
Gimana Son rasanya barusan..? katanya menguji saya sambil tangannya mengusap, menyekanyeka keringat di dada saya.
Aduh tante enak sekali, belum pernah Sony ngerasain yang seperti ini. Tapi tante sendiri, gimana rasanya..? kata saya balik bertanya.
Tante baru sekarang lho ngerasain digituin cowok dengan kelembutan, tapi juga tidak meninggalkan kejantanannya yang perkasa, seperti punyamu ini, Si Buta Dari Gua Memek, tante jadi melayang ke langit yang ke7. Ohh.. endangg..? katanya.

Begitu selesai, saya diajak tante ke kamar mandi. Dan waktu itu saya bantu tante membersihkan kemaluannya. Sambil menyiram kemaluan tante, saya mendekap dia dari belakang, dan tante yang sedang berdiri menjadi kegelian karena batang kejantanan saya menyentuh bukit pantatnya. Seketika batang kejantanan saya naik lagi karena yang saya lihat sekarang lebih terlihat montoknya. Dan seketika itu, tangan lembut tante memegang batang kemaluan saya. Saya gemetar karena pengalaman seperti ini luar biasa buat cowok perjaka seperti saya ini. Buah dada tante menjulang, menantang dan tegar, kelihatan poriporinya meremang karena udara sangat dingin di kamar mandi, apalagi ini sudah tengah malam. Dan bukit kemaluannya agak merekah merah terbuka bekas perbuatan yang tadi.

Saya tidak tahu harus berbuat apa selain meraba buah dadanya lagi yang kali ini dari depan. Tante menarik saya dan mencium bibir saya, saya menurut saja. Tubuh kami saling merapat. Tangannya terus menguruturut batang kejantanan saya. Dan saya meraba pantatnya yang bulat dan sintal kencang. Buah kejantanan saya pun diremasremasnya pelanpelan. Kemudian, tante mulai menaikkan kakinya yang sebelah ke atas bak dan dimasukkannya lagi kemaluan saya ke liang senggamanya. Ngilu dan agak panas terasa di batang kejantanan saya.

Tante mulai bergoyang maju mundur dan pantat saya juga ditekannya dengan tangan kanannya agar saya bisa mengikuti irama. Saya ikut saja menggoyangkan sambil memeluk, mengisap putingnya, mencium bibirnya. Beberapa saat kami bergoyang samasama, tapi paha tante mulai pegal rupanya, dan dicabutnya batang kemaluan saya. Kemudian dia berbalik dan menungging sambil berpegangan dengan tangan kanannya ke bibir bak mandi. Saya gosokkan batang kejantanan saya ke bibir kemaluannya. Benarbenar terasa panas bibir kemaluannya itu.

Kemudian saya mendesak maju dan, Bless.. kepala NAZI milik saya masuk bergesekgesek dengan dinding lubang senggamanya.
Tante juga bereaksi dan pinggulnya berputar seperti penari ular. Aduh luar biasa sekali, saya merasa keenakan dan tidak bisa berpikir jernih lagi. Pantat saya maju mundur, rudal panjang saya menggarukgaruk lubang kenikmatannya. Dari posisi ini, saya bisa melihat dengan jelas batang kejantanan saya basah kuyup dan bibir kemaluan tante tertarik keluar masuk. Tangan saya menjangkau ke depan, meremas buah dadanya yang menggantung besar dan bergoyang menggeletar, nafas tante mendengus desah.
Ohh.. yess..!
Akhirnya saya meledakledak lagi dan tante rupanya sudah lebih dulu mengalami orgasme.

Setelah itu saya mandikan tante saya tersayang. Mulai detik itu, saya punya tugas tambahan baru.
Share:

Cerita Sex Ngentot Ibu Mertua Hingga Ketagihan

Cerita Sex Ngentot Ibu Mertua Hingga Ketagihan

Cerita Sex Ngentot Ibu Mertua Hingga Ketagihan

Cerita Sex - ngentot ibu mertua kesepian yang seksi dan bahenol. Skandal seks tabu selingkuh dengan mertua ini terjadi beberapa bulan yang lalu. Saya punya situasi terjadi padaku barubaru ini, bahwa kebanyakan pria akan memberikan kacang meninggalkan mereka untuk memiliki terjadi pada mereka! Ini tanpa diragukan lagi hal yang paling menarik yang pernah terjadi padaku pula. Saya bahagia menikah dengan dua anak, istri cantik, yang mencintai hampir semua bentuk seks, saya memiliki pekerjaan yang baik, rumah yang bagus dan hampir semua pria bisa inginkan. Kecuali itu, istri tetangga saya! Beberapa tahun yang lalu, saya dan istri saya punya rumah yang bagus dibangun di negara itu. Kami seperti terisolasi cerita sex setengah baya, sampai tahun lalu ketika Joe dan Tammy membeli banyak turun dari kami dan telah dibangun rumah mereka. Kami menjadi teman yang sangat baik dengan mereka. Tammy mengoceh knockout! Bagi saya, ia hanya memancarkan seks sebagai fenomena alam. Dia 56 tall, 122 lbs, kaki panjang cantik, dan sosok yang mengambil perhatian pria segera. Jadi cukup untuk mengatakan bahwa aku punya kacang panas untuk Tammy, hampir dari hari pertama mereka pindah di pintu berikutnya.

Tammy kadangkadang berbaring di halaman belakang mereka dan matahari dirinya dalam balutan bikini. Dari kamar belakang kami rumah kami, saya memiliki pandangan yang cukup baik dari halaman mereka. Meskipun ia tidak pernah sunned dirinya telanjang, dia sering akan meletakkan dengan halternya dibatalkan, dan saya akan mendapatkan sekilas dari sisi salah satu payudara yang sempurna, sekarang dan kemudian. Saya biasanya pulang dari bekerja sebelum istri saya, dan dengan anakanak keluar bermain, aku bisa naik dan mengintip Tammy. Aku dipompa cukup banyak keluar beberapa penisku saat mematamatai, selalu berharap untuk yang satu penuh tit menembak yang tidak pernah terjadi.

Well anyway, Joe adalah seorang konsultan rekayasa untuk sebuah perusahaan besar, dan pergi selama bermingguminggu dan bahkan berbulanbulan, sehingga Tammy akan datang cukup sedikit dan mengunjungi istri saya atau mereka akan pergi berbelanja bersama dan sebagainya. Sekitar setahun setelah mereka pindah, Tammy hamil dengan bayi pertama mereka. Istri saya telah memuncak kegembiraan saya selama kedua dari kehamilan, jadi itu tidak berbeda dengan Tammy. Semakin besar aku melihatnya, semakin hornier aku. Istri saya sering diuntungkan oleh itu, karena saya akan mendapatkan terangsang dari melihat Tammy dan kemudian fuck kotoran hidup dari istri saya malam itu.

Barubaru ini ada datang suatu waktu ketika Joe berada di suatu tempat di Amerika Selatan selama tiga minggu, dan istri saya mengambil anakanak ke Florida untuk mengunjungi orangtuanya. Saya tidak bisa mendapatkan waktu off karena berada di tengahtengah proyek di tempat kerja.

Sabtu pagi, aku terbangun setelah tidur, dan melihat ke luar jendela saya terhadap Tammy. Saya senang melihat dia duduk di kursi geladak dengan celana pendek dan atasan bersalin pada tanggal. Dia kepalanya kembali dan membiarkan matahari yang hangat kaki dan wajahnya. Saat aku mengamati, aku bermunculan keras ditiup penuh, hanya menatapnya. Lalu saat aku perlahanlahan membelai batang saya, Tammy mulai menggosok payudaranya susu nya. Mereka harus telah menyakitinya, karena dia terus menggosokgosok pada mereka. Aku tidak bisa mengambil melihat tangannya membelai mereka bola susu lezat penuh, dan muncrat keluar beban besar terhadap ambang jendela. Tak lama setelah Tammy menghilang ke dalam rumah.

Hari berikutnya adalah hari Minggu dan aku tidur di sampai 10 pagi. Aku akhirnya bangun, mandi dan berpakaian di kemeja T dan celana pendek karena itu adalah seperti keluar hari yang indah. Ketika saya keluar untuk mendapatkan kertas saya di kotak surat, Tammy keluar di kotaknya juga. Jadi aku pergi untuk berbicara dengannya dan melihat bagaimana semuanya berjalan. Dia tampak cantik seperti biasa, dan aku bisa merasakan penisku mulai aduk saat aku mencuri beberapa mengintip di celana pendek yang ketat bahwa tampaknya menguraikan celah nya. Sementara berbicara, kita pelanpelan berjalan ke arah garasi dan berdiri di sana berbicara.

Sebuah mobil turun jalan, dan kemudian memasuki halaman rumah nya. Sopir berhenti sampai dekat dengan kita baik oleh pintu garasi yang terbuka. Sebelum saya atau Tammy menyadari apa yang sedang terjadi, pengemudi cepat keluar dan datang kepada kami. Dia di depan kita begitu cepat, bahwa itu tidak segera mendaftar, bahwa itu adalah seorang pria yang mengenakan masker ski dan menodongkan senjata ke kita. Kalian berdua, ke garasi sekarang atau aku akan membunuh kalian berdua.

Kami tertegun saat kita melakukan apa yang pria bersenjata yang diminta. Saat kami memasuki rumah, ia memukul tombol garasi dekat dan membawa pintu bawah. Setelah di rumah kami diarahkan ke ruang tamu dan menyuruh untuk duduk di sofa. Aku duduk di salah satu ujung sementara Tammy duduk di ujung lainnya. Dia bertanya Tammy mana tasnya itu, dan menuntut dompet saya, yang saya memberinya. Setelah mengambil uang dari dompet Tammy dan dompet saya, ia berjalan berkeliling dan menaruh beberapa hal ke dalam karung yang dibawanya dengan dia. Saya tidak punya rencana bermain pahlawan, karena saya pikir dia akan pergi secepat dia mengambil sesuatu yang berharga.

Dia mengambil sepasang borgol dan menyerahkannya kepada Tammy, dengan instruksi untuk manset tangan tangan saya di punggung saya. Setelah dia melakukan apa yang ia inginkan, ia sampai di belakang saya dan mengunci mereka turun.

Kemudian situasi mengambil nada aneh. Seberapa jauh bersama Anda? katanya pada Tammy.
71 / 2 bulan jawab Dia.
Lepaskan atas Anda Apakah respon berikutnya. Aku tidak percaya telinga saya juga tidak bisa Tammy, karena dia hanya duduk di sana tercengang.
Bangunlah dan mengambil Anda dari atas, SEKARANG!
Tammy berdiri dan mulai memohon dengan pria itu. Tolong jangan perkosa saya, Anda akan menyakiti bayi saya, dan itu pertama saya, ujarnya dengan air mata di matanya.
Aku menyuruhnya untuk meninggalkannya sendirian dan pergi dengan barangbarang kami, dia datang ke saya dan terjebak hak pistol di wajahku dan memberitahuku bahwa dia akan membunuh kita berdua jika dia tidak melakukan apa yang dia bertanya.

Lalu ia mundur dan dengan suara tenang berkata, Jika Anda melakukan apa yang kukatakan, tak seorang pun akan terluka, bukan bayi baru Anda, jadi bekerjasama dan akan baikbaik saja, aku janji.

Ini tampaknya untuk menenangkan Tammy, sambil menarik atas bersalin di atas kepala dan berdiri di sana mengenakan celana pendek dan bra. Bagian atas payudara susu yang terisi hampir tidak terkandung dalam cup bra. Meskipun situasi sedang diborgol dan memiliki pistol menunjuk kami, penisku mulai bergerak.

Kau seorang gadis cantik dan aku tidak akan menyakiti Anda apapun, hanya tetap melakukan apa yang saya katakan Lepaskan bra..
Tammy menembak menatapku tak berdaya saat ia meraih ke belakang dan membuka gesper dan meluncur cangkir ke depan dan mematikan. Payudara yang indah berdiri sempurna di dada, bengkak dengan susu. Para aureoles sangat besar, mereka jauh lebih besar daripada klise kuno tentang Dollar perak. Puting panjang dan tebal, mereka setidaknya 1 panjang Saat aku memandangi payudara yang lezat itu, saya menjadi sangat sadar bahwa ayam saya kaku seperti di dalam batu celana pendek saya.. Saya menemukan diri saya mengantisipasi permintaan berikutnya pria bertopeng itu.
Tentu cukup. Sekarang celana pendek.
Tammy segera memenuhi, tampaknya telah mengundurkan diri dirinya untuk mengikuti instruksi dan mendapatkan itu berakhir. Dia berdiri di hanya sepasang celana singkat sebelum kami. Jumbai rambut vaginanya emas terjebak keluar dari legband masingmasing. Dia memiliki vagina yang sangat lebat, meskipun yang pirang, Anda bisa melihat celah cintanya melalui celana dalam.

Perhatian penembak kembali kepada saya saat dia menyuruh saya untuk berdiri. Saya berdiri dengan tidak ada cara untuk melindungi ayam keras saya karena tenda cutoff keluar jalan. Aku mengamati mata Tammy pergi ke selangkangan saya dan kemudian kembali lagi gugup. Saya mengamati bahwa pria bersenjata itu di negara yang sama gairah seperti aku. Dia memberi isyarat bagi saya untuk pergi ke Tammy. Aku berdiri menghadap dia, dan hanya dua kaki terpisah. Pesanan berikutnya Nya adalah untuk melepaskan sabuk Tammy untuk saya dan melepaskan celana pendek saya. Tammy melakukannya dan menegakkan kembali saat aku melangkah keluar dari cutoff. Berikutnya ia nya menarik celana saya turun. Ketika dia membungkuk dan meluncur mereka turun, ayam keras saya melompat ke luar dan, memukulnya di dagu.

Ambil kemaluannya dan brengsek dia! Apakah perintah berikutnya.
Tammy mengulurkan tangan dan membungkus tangan hangat di sekitar poros saya dan perlahanlahan mulai membelainya.
Aku melihat dia di mata dan berbisik, Maafkan aku.
Tidak apaapa, itu bukan salahmu, jika kita melakukan apa yang dia ingin kita bisa menyingkirkannya.
Penisku menanggapi memompa lambat dan saya harus mengakui bahwa rasanya fantastis. Itu bahkan lebih baik ketika dia memerintahkan saya untuk menghisap payudaranya. Aku punya erangan rendah darinya karena saya tertutup puting cokelat panjang di mulut saya dan mulai menyusu. Tindakan Tangannya dipercepat di penisku juga. Susu manis disemprotkan ke dalam mulut saya sebagai saya pergi dari puting ke puting susu. Saya sangat dekat dengan menembak di semua tempat.

Pengunjung kami terus berjalan di sekitar kita dan menonton aksi. Aku bisa mendengar napas Tammy menjadi compangcamping saat aku terus menghisap. Dia membuat kita berhenti dan mengatakan kepada Tammy untuk duduk di sofa. Ini membawa tingkat mata dengan penisku sakit. Ujung yang mengalir precum.

Aku ingin kau mengisap kemaluannya. Apakah urutan berikutnya.
Jantungku berhenti berdetak ketika aku mendengar itu! Aku hampir trans saat aku menunduk untuk melihat Tammy meraih penisku dan membimbingnya ke bibir cantik. Aku mengerang keras sambil menelan kepala. Saya pikir dia hanya akan membawa ke mulutnya dan mencoba untuk berpurapura menjadi bertiup saya. Tapi saya terkejut dan senang, aku merasa lidahnya mulai berputarputar di sekitar kepala, kemudian dia mengambil lebih dari saya sebagai tangannya yang bebas menangkup bola yang berat. Dia mulai memompa dan suction yang disengaja itu surga. Gadis ini bisa flatout ayam mengisap. Dia menggulung bola saya di tangannya dan membawa saya hampir semua jalan masuk aku tidak membual di sini, tapi saya memiliki 8 ayam yang cukup tebal Agar dia deep throat saya adalah pengalaman baru bagi saya.. Istri saya tidak pernah lebih dari setengah di mulutnya.

Napas saya mulai terengahengah sebagai anggota saya terjebak di dalam mulut panas. Pengunjung kami bisa tahu aku tentang untuk cum juga. Ia memerintahkan dia untuk minum semua dari air mani saya dan tidak berani untuk menarik off dari penisku. Tammy mematuhi permintaannya bahkan lebih baik daripada meminta. Saat ia merasa kepala ayam saya mulai membengkak, ia menarik jalan belakang dan kemudian membawa saya ke dalam rambut kemaluan saya dalam satu gerakan cepat.

Itu itu! Aku berteriak senang saat aku merasakan semburan pertama peluncuran itu sendiri jauh di tenggorokannya. Pada saat semburan berikutnya dimulai poros saya, ia mundur lagi sampai hanya kepala itu di mulutnya. Lidahnya akan 90 mil per jam di sekitar dan sekitar. Saya menembak beban terbesar dalam hidup saya ke dalam mulutnya. Setelah menyembur kuat 4, aku merasakan napasnya meniup di sekitar penisku, dan saat aku melihat ke bawah, pengunjung kami telah memasukkan jarinya ke dalam merebut dan dia Cumming di jarinya mengganggu.

Setelah kejang saya muncrat mereda, Tammy masih perlahanlahan terus menjilati dan mengisap, sampai dia diperintahkan untuk berhenti. Ketika ia membiarkan saya ayam plung keluar dari bibir yang indah, aku menunduk dan mengatakan padanya aku menyesal dan aku tidak bisa menahannya. Dia mendongak dan bilang baikbaik saja dan mengedipkan matanya.

Berikutnya Tammy disuruh berbaring telentang di sofa dan menyebar kakinya. Saya kemudian dipaksa, DIPAKSA? menjilati celah panas basah, sampai dia meraih kepalaku dan mencapai klimaks liar. Hal ini telah memberi saya lagi keras pasti. Vaginanya begitu lezat itu fantastis.

Selanjutnya dia harus berlutut dan menghadap ke belakang sofa. Aku diperintahkan untuk mendapatkan belakangnya. Aku berada di surga, karena aku tahu aku akan geser penisku ke dalam vagina saya hanya makan, dan yang saya telah dipompa berpikir penisku kali begitu banyak. Pengunjung kami bergerak di sekitar di depan Tammy di belakang sofa dan mengeluarkan kemaluannya. Dia pindah meneruskan meluncur ke dalam mulutnya. Dia kemudian memerintahkan saya untuk menyetubuhinya dari belakang. Sulit dengan tangan diborgol di belakang punggung saya, untuk berbaris dengan vaginanya. Setelah dua kali hilang, tangan Tammy kembali dan lancar membawaku ke dalam dirinya.

Dia tampak sangat gembira dan benarbenar masuk ke dalamnya, dia menyodorkan kembali padaku dan benarbenar memompa dan mengisap ayam di mulutnya. Itu tidak lama dan pengunjung kami mengerang dan mulai menembak cum ke dalam mulutnya. Hal ini membuatnya pergi juga, dan aku bisa merasakan klimaks saat otototot vaginanya pergi liar di sekitar penisku. Itu terlalu banyak bagi saya, dan membawa saya ke tepi saat aku dirilis jauh di dalam dirinya. Tammy pergi liar saat ia merasa aku kosong ke dan menarik mulutnya dari ayam dan berteriak pembebasannya. Menerima menyembur dari air mani di rambut dan wajahnya. Satu lonjakan mendekati bahunya dan memukul saya di leher, saat ia liar dipompa ayam menyembur dan terus berteriak bahwa semuanya itu baik.

Selanjutnya, saya dipaksa untuk menonton sebagai penyusup kami mengambil vaginanya dari belakang. Sekali lagi Tammy klimaks kekerasan saat ia menembak beban kedua ke dalam dirinya. Menonton yang telah membuat saya setengah tegak dan aku berharap untuk pertarungan ketiga, tetapi tamu kami membuat saya berbaring telungkup di lantai sambil membuka kunci borgol di pergelangan tangan saya.

Ia membuat kita mengikutinya sekitar ke kamar masingmasing ia merobek telepon dari jack, dan memberitahu kami bahwa jika kita mencoba untuk mengikutinya, ia akan membunuh kita. Dia mengatakan kepada kami bahwa terserah kepada kita jika kita ingin melaporkan ke polisi, tapi lebih baik kita berharap mereka menangkapnya, atau ia akan kembali dan membunuh kita dan keluarga kita.

Dia pergi sebelum salah satu dari kami menyadari hal itu. Saya mencoba untuk mendapatkan nomor lisensi, tetapi tidak mampu saat ia melesat pergi. Tammy dan aku samasama masih telanjang seperti yang kita bahas apa yang harus dilakukan. Dia duduk di tepi sofa sementara aku datang padanya, mengatakan padanya betapa menyesalnya aku bahwa ini terjadi.

Dia tersenyum dan berkata, Ini bukan salahmu, dan tidak ada benarbenar ada salahnya dilakukan Kecuali Aku sangat malu, bahwa aku begitu mudah mencapai klimaks, aku mencoba untuk menahan..

Saya meyakinkannya bahwa dia tidak bersalah dan bahwa aku mengerti dan memiliki perasaan yang sama. Aku telah menyadari saya ayam pengerasan sisa jalan saat aku berdiri di depannya, banyak di posisi yang sama seperti dia ditiup saya sebelumnya. Kemudian mata Tammy turun dari tambang ke penisku, dan dia mengulurkan tangan, membungkus tangannya di sekitar itu dan sekali lagi membawanya ke mulutnya dan memberi saya lagi blow job indah.

Kami mandi bersama dan kacau lagi sebelum aku pulang. Malam itu kami pergi keluar untuk makan malam dan sekali di rumah, saya mengosongkan payudara mereka susu seperti yang kita perlahanlahan hancur. Kami sudah bercinta sejak itu. Setiap sekarang dan kemudian ketika istri saya rumah atau suaminya adalah rumah, kita akan bertemu di tempat parkir mal dan dia akan meniup saya ada di dalam mobil. Atau kita akan pergi ke motel dan fuck otak kita keluar. Dia seorang bayi perempuan sehat dengan cara, dan payudara feed dan saya baik setiap kali ia mendapat kesempatan.

Sudah 6 bulan sejak Seks Paksa kita ketika sepupu saya John, datang mengunjungi saya dari Tennessee. Dia hanya tinggal beberapa hari, meskipun, karena saya pasti tidak ingin dia mengalami Tammy. Dia mungkin bisa mengenali suaranya. Anda lihat, ide penembak bertopeng milikku, dan itu sepupuku Yohanes dengan senjata. Dia mendapat blow job gratis dan keluar bercinta cantik dari kesepakatan, dan uang tunai $ 500 untuk boot dari saya. Itu adalah $ 500 terbaik yang pernah saya menghabiskan.

Tammy dan Joe telah sejak pindah untuk perusahaan dan aku rindu vagina ekstra saya. Aku tidak pernah mengatakan yang sebenarnya, jadi jika ia pernah membaca ini, meskipun nama sebenarnya tidak Tammy, dia pasti akan mencari tahu bagaimana saya bisa mendapatkan ke dalam dirinya. Saya tidak berpikir dia akan diingat meskipun! Dalam waktu yang berarti, rumahnya dibeli oleh pasangan yang lebih tua. Istri adalah 43, tapi sangat baik tersimpan, bukan knockout seperti Tammy, tapi masih aku ingin menidurinya kapan. Suatu ketika sepupuku Yohanes memiliki waktu untuk datang dan mengunjungi itu!
Share:

Cerita Sex Awal Perkenalan Dan Berakhir Ngentot Di Pelabuhan

Cerita Sex Awal Perkenalan Dan Berakhir Ngentot Di Pelabuhan


Cerita Sex - rencana awal adalah berenang Mulamula kami berciuman dengan tangan berdua masingmasing bergerilya pada tempat yang makin membangkitkan nafsu birahi kami, kemudian dia mulai menelusuri bagian selangkangan saya dan menggosokgosokkan tangannya pada kemaluan saya, yang otomatis menimbulkan rasa nikmat yang luar biasa.

Dia mencari klitoris saya dan mulai mempermainkannya dengan jari jempolnya. Karena saya sudah begitu bernafsu otomatis daerah lubang kemaluan saya menjadi lebih dan lebih basah lagi dan itu mempermudah dia untuk memasukkan salah satu jarinya pada lubang kewanitaan saya.

Bisa dibayangkan bagaimana nikmatnya saya saat itu. Sementara saya pun tidak ketinggalan beraksi, dengan tangan saya, saya juga berusaha memijat, meremas dan mengusapusap batang kemaluannya yang makin lama makin menegang, rupanya dia juga sangat menikmati permainan yang saya lakukan. Kami terus berciuman sambil terus saling meraba dan meremas selama kirakira lima menitan.

Kemudian dia mengajak saya dan merebahkan saya di atas tempat tidur, tanpa membuang waktu sedikit pun dia langsung meletakkan seluruh wajahnya pada selangkangan saya, yang sudah basah sejak tadi, dia menjilat, menyedot dan menggigit kecil klitoris saya dengan rakusnya.

Sementara jari tengahnya dimasukkan dan dikocokkocokkan pada lubang kemaluan saya. Saya betulbetul merasa seperti berada pada surga kenikmatan, sebentar saja saya sudah mengalami orgasme dan saya menggelinjang hebat,

Ooohh.. Im comiing.. dan sepertinya dia tahu, dia malahan tidak melepaskan mulutnya dan malahan semakin agresif mengenyotenyot klitoris saya. Setelah dua kali orgasme dia kemudian berhenti menjilati saya dan berlutut dekat saya dan mendekatkan batang kemaluannya pada wajah saya, yang langsung saya masukkan ke dalam mulut saya, dengan rakusnya saya menjilat,

Menghisap dan mengulum batang kemaluan pasangan saya dengan nikmat, Hhhmm.. Mulut saya yang mungil terasa sangat penuh, mengingat batang kemaluan pasangan saya cukup besar dan panjang.

Pasangan saya begitu menikmati semua yang saya lakukan padanya, sambil berseru, Oh yess.. yess.. dan sampai pada akhirnya sepertinya dia sudah tidak tahan lagi, dia langsung mencabut batang kemaluannya dari mulut saya dan langsung memasukkannya pada lubang kemaluan yang sudah sangat basah.

Mulamula dia menggenjot secara perlahan sambil menikmati remasan lubang kemaluan saya dan saya pun menikmati besarnya batang kemaluan bule yang masuk ke lubang kemaluan saya.

Ritme goyangannya semakin cepat dan saya pun sudah akan mencapai orgasme lagi, sementara dia pun seperti gunung yang sudah akan meletus, mempercepat goyangannya, majumundur, sampai akhirnya dia berteriak,

Im comiing.. dan saya pun merasakan spermanya yang hangat menyemprotnyemprot lubang kemaluan saya dan kedutan batang kemaluannya segera membuat saya mencapai orgasme yang sangat luar biasa nikmatnya dan berteriak dengan serak,

Ooohh.. Im comiing too.. lubang kemaluan saya terus meremas batang kemaluannya sampai akhirnya dia terkulai lemas di ranjang.

Kami kemudian membersihkan badan di kamar mandi, sekalian memakai baju renang dan pergi ke kolam renang, kami berenang sebentar dan sempat santai ke pinggir pantai untuk menikmati matahari yang sudah akan tenggelam, kemudan balik lagi ke kamar untuk mandi.

Setelah mandi kami coba istirahat di atas ranjang yang tersedia, dengan maksudnya mau istirahat, tapi kenyataannya menjadi lain begitu dia mulai merabaraba selangkangan saya lagi, mencaricari mulut saya untuk dilumatnya,

Begitu hotnya ciuman kami, beradunya dua bibir dan lidah yang saling memilin menimbulkan suara kecipakan khas suara orang yang sedang berciuman, dan kami kembali bugil saling melumat bibir dan juga saling meraba dan meremas alat kelamin pasangan kami. Kami berdua menggelinjang penuh kenikmatan.

Digosokkannya telapak tangannya pada permukaan lubang kemaluan saya, sambil mencaricari klitoris saya dan tak lupa jari tengahnya dimasukkan ke dalam lubang kemaluan saya yang sudah mulai basah dan jempolnya tetap menggosok klitoris saya, hal ini membuat saya melenguh keenakkan, Oh.. yess.. oh.. nicee..

Sementara itu tangan saya pun sudah menguruturut batang kemaluannya yang sudah semakin besar dan mengeras saja. Pasangan bule saya itu kemudian membalikkan badannya, sehigga posisi kami saat itu menjadi 69,

Dia mulai menjilat bibir labia saya, mengulum, menyedot klitoris, dan juga lidahnya mencoba masuk ke dalam lubang kemaluan saya yang sudah mulai memproduksi santan yang cukup banyak, sepertinya dia amat menikmati perbuatannya itu dan begitu rakusnya dia menikmati lubang kemaluan saya,

Hal ini semakin membuat saya menggelinjang kenikmatan, Achh.. achh.. nikmat sekali, terus terang saya memang paling menikmati jika lubang kemaluan saya, dijilat, disedot, dikulum seperti orang sedang makan ice cream saja. Beberapa kali saya mencapai orgasme waktu itu saya tidak ingat,

Kelihatannya dia tahu benar bagaimana memberikan kenikmatan yang saya inginkan, saya menggelinjang hebat, sampai merasakan ngilu pada klitoris saya karena terusterusan disedot, dikulum dan digigitgigit oleh pasangan saya.

Sementara saya sendiri pun, begitu melihat ada batang kemaluan yang besar tepat di muka saya. Tanpa menyianyiakan waktu lagi langsung melahapnya, saya kulum, jilat dan saya sedot seperti saya sedang makan es waktu kecil,

Buah zakarnya terayunayun membuat saya semakin ingin mengulumnya juga, saya jilat, saya kulum dan disertai remasanremasan yang memberikan rasa nikmat, dia juga begitu menikmati apa yang saya kerjakan, terlihat dari semakin besar dan keras batang kemaluan pasangan saya,

Cairan bening dari batang kemaluannya sudah mulai keluar dan desahan nikmat yang keluar dari mulut kami berdua sudah bercampur. Kami terus saling menghisap, mengulum alat kelamin pasangan kami dan juga saling menikmati sampai kirakira cukup lama berlangsung sekitar 10 menitan.

Baru setelah itu dia membalikkan badannya sehingga wajah kami saling berhadapan, dengan bantuan tangannya segera diarahkan batang kemaluan besarnya pada lubang kemaluan saya yang sudah amat basah. Terasa penuh batang kemaluannya dalam lubang kemaluan saya.

Mulamula diputarputarkan batang kemaluannya sehingga seluruh lubang kemaluan saya bisa merasakan nikmatnya batang kemaluan besarnya, saya sudah tak tahan lagi, baru sebentar saja saya sudah mencapai orgasme, dengan erangan nikmat saya,

Ooohh.. Im comiing.. Setelah tahu saya orgasme, pasangan saya malah semakin semangat menggoyanggoyangkan pantatnya, dengan posisi memutar dan juga maju mundur, bunyi suara batang kemaluannya keluar masuk lubang kemaluan saya yang sudah sangat basah terdengar kecipakan keras sekali.

Rupanya lamalama dia juga sudah tidak dapat menahan nikmatnya remasan dan jepitan lubang kemaluan melayu, sebentar kemudian dia pun ikut berteriak, Im comiing.. too.. saat itu sperma yang disemprotkan begitu terasa hangat menyiram lubang kemaluan saya,

Sret.. sret.. sret.. dan kedutan batang kemaluannya masih terasa sehingga membuat saya mencapai orgasme lagi yang kedua kalinya. Orgasme ini benarbenar membuat saya melayang serasa di surga ke tujuh.

Selanjutnya kami berpelukan dengan lunglai tapi penuh kenikmatan, tertidur dengan bugil cukup lama karena begitu terbangun hari sudah lumayan malam dan perut kami sudah mulai terasa lapar, karena dari siang tidak sempat makan, hanya roti bekal kami yang mengganjal perut saat itu.

Segera kami bersihbersih dan memakai pakaian untuk dinner di restaurant di bawah. Pada waktu berjalan terasa dengkul saya lemas karena orgasme yang saya capai berkalikali, tapi saya bersyukur karena saya bisa menikmati orgasme yang kata orang suka susah didapat, apalagi kalau pasangan kami tidak perdulian.

Malam itu sehabis pergi makan malam, saya coba pasang TV yang ada dalam kamar, ternyata tidak ada acara yang menarik, sementara dia pergi ke teras untuk melihat suasana di luar, saya tidak mau ikut ke teras karena perasaan tidak nyaman terus menyelimuti hati saya,

Saya tahu pasti cerita yang beredar tentang Nyi Roro Kidul, jadi saya coba untuk di dalam kamar saja. Karena acara TV tidak ada yang bagus, saya pergi ke kamar mandi untuk gosok gigi dan membersihkan make up saya,

Sekalian saya ganti baju tidur, eh nggak tahunya dia juga sudah masuk kamar lagi, dan begitu melihat saya sudah memakai celana pendek dan kaos, dia bilang katanya, I think its better if youre not wearing anything.. sambil dia langsung melepas semua pakaian saya, dan juga melepas pakaiannya sendiri.

Dengan saya masih berdiri tegak telanjang dengan lembut diciuminya semua badan saya dari wajah sampai kaki, dia bilang, You smells good.. Setelah itu baru kami mulai berciuman, mulamula sih dengan lembut,

Tapi lamalama yang namanya nafsu tidak dapat ditahan lagi, lidah yang saling memilin, bibir yang saling memagut sepertinya nggak ada hari esok, tangannya pun sudah mulai melakukan usapanusapan tangannya ke arah selangkangan saya seperti biasa,

Dan saya juga sudah mengeluselus batang kemaluannya, jarinya pun sudah dimasukkan juga ke dalam lubang kemaluan saya dan terasa enak sekali dan saya mengeluh dan mendesah, Oooh.. yess.. yess.. nice.. terus ciumannya mulai turun dari mulut terus lagi ke leher, ke perut dan akhirnya mentok pada selangkangan saya.

Dia mulai menciumi lubang kemaluan saya yang sudah basah, mengulum, menggigit klitoris saya dan sambil jarinya tetap berada dalam lubang kemaluan saya dan dikocokkocok dan diputarputarnya, rasanya begitu nikmat.

Dalam waktu singkat saya sudah mencapai orgasme dan santan yang keluar langsung disedot sampai habis dengan rakus olehnya, dia bilang, Wow.. kemaluan kamu enak sekali.. Hal itu makin membuat saya makin terangsang, sepertinya dia rakus sekali dengan lubang kemaluan yang terpampang di depannya.

Kemudian dia menarik saya dan menyuruh saya duduk di pinggir ranjang dan dia berdiri di muka. Saya sudah tahu apa yang diinginkannya, langsung saja saya nikmati batang kemaluan besarnya, begitu besarnya sampai penuh rasanya di mulut saya,

Mulamula saya jilati batang kemaluannya yang penuh dengan urat, kemudian kepala batang kemaluannya saya kulum, dan saya hisap sambil menggumam, Hmm.. hmm.. sambil tangan saya meremasremas dengan lembut buah zakarnya, dia begitu menikmati, terlihat dari mimik wajahnya dan desahan yang keluar yang keluar dari mulutnya,

Oooh.. yes.. ooh yess.. Kemudian setelah berlangsung 5 7 menitan dia rupanya sudah sangat tidak tahan dan melepaskan batang kemaluannya, dan mendorong saya tertidur dan langsung menimpa badan saya dan segera memasukkan batang kemaluannya sepenuhnya sepanjang 16 cm itu ke dalam lubang kemaluan saya.

Terasa penuh dan enak sekali rasanya terutama ketika ujung batang kemaluan menusuk ujung lubang kemaluan saya. Dia kemudian mulai bergerak majumundur perlahanlahan sambil pantatnya melakukan goyangan memutar,

Sepertinya seluruh bagian dalam lubang kemaluan saya terkena kena sentuhan dan gesekan batang kemaluannya. Saya sudah tidak tahan lagi, sebentar saja rasa nikmat menjalar keseluruh badan saya dan saya mencapai orgasme sampai bergetar rasanya,

Tetapi pasangan saya itu bukan berhenti atau memperlambat gerakannya, tetapi malah ditambah dengan kocokannya yang semakin cepat, sehingga orgasme lanjutan tak dapat saya cegah lagi.

Betulbetul luar biasa rasanya, sepertinya dia tahu benar cara untuk memuaskan saya. Baru setelah saya mencapai orgasme yang keempat kalinya dia berteriak, Im comiing too.. sambil disemprotkannya sperma hangat ke dalam lubang kemaluan saya,

Sret.. sret.. sret.. begitu terasa kedutan batang kemaluannya dalam lubang kemaluan saya. Kami berdua jatuh terhempas lemas, terutama saya merasa lemas sekali karena orgasme yang terus menerus.

Kami berbaring sambil tetap berpelukan dan dia mengecup saya sambil mengatakan I love you.. Kemudian beberapa lama baru saya ke kamar mandi untuk cucicuci, begitu banyak sperma yang keluar dari lubang kemaluan saya saat saya buang air.

Setelah itu kami pergi tidur, saya pun tidur hanya memakai kaos tanpa mengenakan celana dalam dan dia pun bertelanjang dengan cuma memakai celana pendek longgar saja, sepertinya tenaga kami sudah sangat terkuras habis, terbukti dari langsung lelapnya kami begitu kepala bersandar di bantal.

Esok paginya, seperti mimpi, saya merasa seperti ada orang yang sedang menciumi selangkangan saya, ternyata begitu saya buka mata, dia langsung bilang,

Good Morning, Im having my breakfast now.. katanya.

Do you want to joint me..?

Ya, begitulah sekali lagi melakukan apa yang telah dilakukan sebelumnya dan acara bersetubuh pun terulang lagi dan yang berakhir dengan saya orgasme dua kali. Setelah selesai baru kami pergi mandi dan siapsiap sarapan benaran, beresberes barang dan check out, karena takut kemalaman sampai di Jakarta.

Sepanjang perjalanan saya merasa sperma yang ada dalam lubang kemaluan saya kadangkadang keluar kalau saya bergerak, celana dalam saya sudah mulai terasa basah.

Ternyata begitu sampai di rumah saya periksa celana dalam saya benaran basah kuyup, bisa dibayangkan banyaknya sperma yang disemprotkan ke dalam lubang kemaluan saya. Selesailah cerita saya di Pelabuhan Ratu, besokbesok saya coba cerita pengalaman saya yang juga cukup seru, mudahmudahan pembaca dapat menikmatinya dan sampai nanti, bye.
Share:
Mas Tamvan on Facebook!
Flag Counter

Halaman

Cari Blog Ini

Terpopuler

Label